Kegiatan Yang Dihadiri Menteri Pertahanan Tiongkok dan AS Ini Patut Diperhatikan

2022-06-11 15:33:59  

Dialog Shangri-La dibuka di Singapura hari Jumat kemarin (10/06). Forum multilateral penting yang berfokus pada keamanan Asia Pasifik ini selalu dihadiri oleh Menteri Pertahanan Tiongkok dan AS.

Kini, hubungan Tiongkok dan AS sedang berada pada persimpangan yang penting. Pertentangan dan konfrontasi atau dialog dan kerja sama?

Permainan zero-sum atau saling menguntungkan dan menang bersama? Pendirian Tiongkok selalu jelas dan konsekwen, AS hendaknya memikirnya dengan baik dan mengambil pilihannya.

Hubungan tentara kedua negara adalah bagian penting dalam hubungan kedua negara, karena AS terus melakukan provokasi dan pencegahan agar hubungan tentara kedua negara menghadapi banyak kesulitan dan tantangan.

Pengendalian resiko oleh tentara kedua negara sangat penting bagi pendorongan hubungan Tiongkok dan AS kembali ke rel perkembangan yang sehat dan stabil.

Dialog yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Tiongkok dan AS mana yang patut diperhatikan?

Dialog ini diadakan setelah pemerintah Joe Biden pertama kali mengurai kebijakan terhadap Tiongkok secara sistematis. Perubahan yang terbesar dibandingkan pemerintah AS lalu adalah pembentukan lingkungan strategis di sekitar Tiongkok dengan melakukan persekuuan.

Dalam forum yang lalu, AS pernah mengembar-gemborkan topik yang dikontrolnya dengan keunggulan jumlah pengikutnya. Namun dalam dialog Shangri-La kali ini, semakin banyak negara mengajukan kritik terhadap opini dan perbuatan AS. Khususnya dalam situasi internasional yang kompleks tahun ini, AS hendaknya mempertimbangkan biayanya kalau ingin mengaduk yang benar dan salah di Asia Pasifik yang arus utama adalah perdamaian dan perkembangan.

Ketika bergaul dengan Tiongkok, sejumlah orang AS memperhatikan keunggulan yang disebut dan dapat dilihat sekarang, selalu ingin berbicara bertolak dari status kekuatannya.

Namun dilihat dari hubungan Tiongkok dan AS secara menyeluruh, aksi ini sangat tidak bijaksana, khususnya dalam aksi pelaksanaan kesepahaman kepala negara Tiongkok dan AS.

Seusai dialog tersebut, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan menuju Thailand dan bertemu dengan pejabat Kementerian Pertahanan Thailand. AS ingin menarik Thailand untuk berkoordinasi dengan strategi India Pasifiknya.

Namun belum lama berselang, Wakil Perdana Menteri selaku Menteri Luar Negeri Thailand dalam kunjungannya di Tiongkok mengimbau  harus menghargai perdamaian dan perkembangan Asia yang sulit diperoleh.

AS ingin membuat sesuatu dengan masalah keamanan Asia, tentu saja harus lebih dahulu bertanya setuju atau tidak negara Asia.

Bagi Tiongkok dan AS, bukanlah tiada kesepahaman mengenai banyak masalah termasuk pengendalian perselisihan.

Dilihat dari segi ini, kalau Menteri Pertahanan Tiongkok dan AS dapat berbicara tatap muka di dialog tersebut, dan itu pasti mempunyai arti positifnya.

Tiongkok berharap membentuk hubungan negara besar yang berkembang sehat dan stabil dengan AS, tapi Tiongkok pasti akan membela kepentingan dan kehormatan negara, AS seharusnya tidak meremehkan ketetapan hati dan kemampuan Tiongkok.  Tiongkok  berbicara demikian dan pasti dapat melakukannya.