Konferensi Tingkat Menteri WTO Ke-12 Fokuskan Beberapa Urusan Krusial

2022-06-13 11:53:05  

Konferensi Tingkat Menteri WTO Ke-12 digelar di Jeneva, Swiss pada hari Minggu kemarin(12/6).

Konferensi kali ini berlangsung empat hari, para anggota akan mendiskusi masalah kekebalan hak intelektual vaksin virus corona, penanganan wabah, subsidi perikanan, pertanian, ketahanan bahan pangan dan reformasi WTO, para anggota masih akan mengadakan diskusi terkait pekerjaan masa depan WTO.



Dirjen WTO Ngozi Okonjo-Iweala menyatakan, saat ini dunia sedang menghadapi berbagai krisis termasuk wabah virus corona, kelangkaan bahan pangan, perubahan iklim dan konflik regional. Berbagai pihak harus bersatu padu, bersama mengatasi kesulitan. “Siapa pun tak akan berkembang dengan baik secara sendirian,” tuturnya.

Iweala menyatakan, pekerjaan WTO telah mencapai kemajuan. Beberapa urusan termasuk HakI vaksin virus corona, penanganan wabah, subsidi perikanan, pertanian dan ketahanan bahan pangan telah menjadi rancangan dokumen, diharapkan konferensi kali ini dapat mencapai lebih banyak hasil.

Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao menghadiri konferensi. Dia menyatakan, mekanisme perdagangan multilateral yang berintikan WTO adalah landasan perdagangan internasional, Tiongkok bersedia dengan berbagai pihak bersama mendorong WTO memainkan peranan lebih besar dalam rehabilitasi ekonomi dunia.

Wang Wentao menyatakan, Tiongkok akan terus memelihara mekanisme perdagangan multilateral dengan aksi riil, mendukung reformasi WTO berkembang ke arah tepat, reformasi harus meningkatkan fungsi WTO, mendorong globalisasi ekonomi agar setiap anggota mendapat keuntungan.

Konferensi Tingkat Menteri WTO adalah badan otoritas pengambilan kebijakan yang tertinggi, biasanya digelar setiap dua tahun. Konferensi Tingkat Menteri ke-12 semula dijadwalkan di ibukota Kazakhstan pada bulan Juni tahun 2020, kemudian ditunda karena wabah, dan mengubah tempat penggelaran ke Jeneva.