Kemlu Tiongkok Tanggapi Kasus Penembakan yang Sering Terjadi di AS

2022-06-22 12:35:13  

Di depan jumpa pers hari Selasa kemarin (21/6), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menanggapi kasus penembakan yang sering terjadi di Amerika Serikat (AS). Wang Wenbin menyatakan, pihak Tiongkok menyatakan penyesalan atas peristiwa penembakan yang sering terjadi di AS yang mengakibatkan korban tewas dan cedera parah, sementara menyatakan prihatin dan gelisah terhadap pemerintah AS yang  gagal mengambil tindakan apa pun untuk mengurangi kekerasan senapan dalam jangka panjang.

Dilaporkan, pada pekan lalu kembali terjadi ‘akhir pekan berdarah’ di AS, dan insiden penembakan yang terjadi di beberapa daerah  mengakibatkan sejumlah korban tewas dan cedera. Menurut data dalam situs web organisasi nirlaba ‘arsip kekerasan senapan AS’ (Gun Violence Archive), hanya dalam 2 hari pada akhir pekan lalu, di AS total terdapat 220 kasus penembakan yang mengakibatkan sekitar 90 orang tewas.

Wang Wenbin menunjukkan, AS adalah negara dengan kekerasan senapan terparah di dunia. Jumlah korban kekerasan senapan di AS terus menciptakan rekor baru, tiap hari rata-rata terdapat 122 orang tewas tertembak, probabilitas kematian anak kecil, remaja dan pemuda merupakan 15 kali lipat dari jumlah total 31 negara lainnya yang berpendapatan tinggi. Selama 25 tahun ini, pemerintah AS gagal mengeluarkan rancangan undang-undang pengontrolan senapan. Seperti yang ditunjukkan oleh Jurnal Time, “Selalu ada orang yang mengimbau untuk mengambil tindakan, tapi kemudian diabaikan”. Menghadapi tragedi HAM yang terus berulang di AS itu, politikus AS hanya mengulangi perkataan simpatik yang munafik dan kosong, menuturkan ucapan ‘berduka cita’ yang hanya bersifat pertunjukan, dan semua itu   diulang kembali ketika tragedi penembakan terjadi lagi.