Kepala Bidang Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok dan AS Melakukan Lagi Hubungan Telepon

2022-07-06 12:03:38  

Dialog Tiongkok dan AS mempunyai kemajuan yang baru. Kepala bidang ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan AS melakukan komunikasi perdana sejak tahun 2022.

Pada tanggal 5 Juli, Tiongkok mengumumkan berita dengan judul “Liu He Melakukan Hubungan Telepon Dengan Menteri Keuangan AS Janet L. Yellen ” Penulisan Tiongkok konsekwen dan pasti, sedangkan pasti dibutuhkan AS dan dunia sekarang ini.


Pada tanggal 5 Juli, anggota Politbiro Komite Sentral PKT, Wakil Perdana Menteri Tiongkok selaku kepala pihak Tiongkok dialog ekonomi Tiongkok dan AS Liu He mengadakan pertemuan virtual dnegan Menteri Keuangan Janet L. Yellen.

Ditambah komunikasi ini, kepala bidang ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan AS mengadakan lima kali komunikasi dalam satu setengah tahun ini setelah Joe Biden berjabatan.

Dibandingkan tahun lalu, situasi internasional mengalami perubahan penting yang baru. Dalam hubungan video kepala negara Tiongkok dan AS pada Maret tahun ini, kepala negara kedua negara lebih lanjut menetapkan arah untuk hubungan Tiongkok dan AS, juga membahas bagaimana menangani tantangan serius yang dihadapi dunia.

Komunikasi kali ini merupakan pula untuk melaksanakan semangat hubungan telepon kepala negara Tiongkok dan AS.

Tak perlu dikatakan lagi arti hubungan Tiongkok dan AS bagi dunia, Dunia kini membutuhkan juga kepastian.

Dalam komunikasi yang lalu, Tiongkok dan AS berpendapat, pemulihan ekonomi dunia sedang berada pada saat kunci. Dalam komunikasi kali ini, Tiongkok dan AS berpendapat, ekonomi dunia kini menghadapi tantangan serius.

Maka sangat bermakna Tiongkok dan AS meningkatkan komunikasi pada saat ini. Beruntunglah kerja sama Tiongkok dan AS di bidang situasi ekonomi makro, kestabilan rantai industry dan suplai global, penanganan krisis energy, penanganan krisis bahan pangan, penanganan perubahan iklim.

Sebagai negara besar, waktu pengambilan kebijakan dan aksi, tak bias memperhatikan saja kepentingan dan permintaan dirinya, masih perlu memperhatikan penyelesaian masalah titik panas global secara baik, perlu lagi mempertimbangkan kestabilan global dan produksi serta kehidupan rakyat dengan jumlah beberapa miliar jiwa.

Kini, AS tidak saja perlu memberi keberanian politik untuk menjawab pertanyaan abadi, perlu lagi memikul tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan zaman yang diperhatikan rakyat sedunia.

Tiongkok menyampaikan perhatian mengenai masalah-masalah antaralain pencabutan penambahan bea cukai dan sanksi terhadap Tiongkok, memperlakukan perusahaan Tiongkok secara adil. Kedua pihak bersepakat terus memelihara dialog dan komunikasi.

Kerja sama Tiongkok dan AS hendaknya ditekankan, AS pun perlu menyelesaikan perhatian inti pihak Tiongkok, dan memberi suasana dan persyaratan yang baik untuk kerja sama.

Dalam komunikasi kali ini, Tiongkok sekali lagi dengan jelas mengajukan tiga perhatian, pertama, mencabut penambahan bea cukai terhadap Tiongkok, kedua, mencabut sanksi terhadap Tiongkok, ketiga, memperlakukan perusahaan Tiongkok secara adil.

Dua hari terakhir ini, Jurnal Wall Street merilis laporan bahwa Joe Biden diperkirakan akan segera memutuskan pencabutan bagian bea cukai yang ditambah terhadap produk Tiongkok, akan diumumkan pekan ini paling cepat.

Tak lama kemudian, Bloomsberg mengungkapkan, Joe Biden masih belum memberi keputusan terakhir, waktu pengumuman mungkin ditunda.

Jelas tahu ini adalah pilihan yang rasional, namun AS tak bias memberi keputusannya.

AS, sebuah negara yang begitu besar, sungguh mencari kembali harga dirinya sebagai negara besar dengan sejumlah keputusan yang tegas dan rasional.