Presiden Filipina Ferdinand Marcos Temui Wang Yi

2022-07-07 11:00:07  

Presiden Filipian Ferdinand Marcos Jr mengadakan pertemuan dengan Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Manila pada hari Rabu ( 6/7) kemarin. 

Marcos menyatakan, Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar dan mitra pembangunan penting Filipina, kedua pihak menjalankan kerja sama efektif di berbagai bidang. Sejak Pandemi Covid-19 merebak, Tiongkok secara inisiatif mengirimkan bantuan berupa vaksin dan APD, untuk membantu Filipina menjaga keselamatan jiwa rakyatnya, Filipina menyatakan terima kasihnya atas tindakan Tiongkok tersebut. 


Marcos menyatakan, Filipina menjalankan politik luar negeri yang bebas merdeka, dan senantiasa berpegang pada politik Satu Tiongkok. Tiongkok tidak hanya merupakan negara tetangga Filipina, namun juga adalah mitra dan sahabat Filipina, persahabatan kedua negara hanya dapat dan harus ditingkatkan. Masalah Laut Tiongkok Selatan bukanlah arus utama hubungan Filipina-Tiongkok, tidak boleh menghalangi kerja sama kedua pihak. Filipina bersedia menjalankan pertukaran terbuka dengan Tiongkok dan mencari cara penyelesaian yang bersahabat. Inilah cara tepat penanganan antar kedua negara, dengan demikian, kerja sama bilateral dapat mencapai lebih banyak hasil dan mendatangkan lebih banyak kesejahteraan bagi rakyat kedua negara. 

Wang Yi menyatakan, hubungan Tiongkok-Filipina sedang berada pada titik permulaan yang baru, Tiongkok bersedia bersama Filipina mempertahankan kerja sama bersahabat kedua negara, berupaya bersama agar menjadi tetangga rukun yang saling membantu, kerabat akrab yang saling memahami, dan mitra baik yang bekerja sama dan menang bersama, mendorong kerja sama kedua negara naik ke jenjang yang lebih tinggi, dan membuka ‘era emas’ yang baru bagi hubungan kedua negara. 


Wang Yi menekankan, persahabatan Tiongkok-Filipina sudah bersejarah ribuan tahun, kerja sama antara kedua pihak jauh melampaui perselisihan di laut, hubungan kedua negara tidak boleh didefinisikan hanya berdasarkan perselisihan konkret, persengketaan tertentu tidak boleh mengganggu kerja sama kedua negara. Kedua pihak hendaknya meningkatkan dialog dan komunikasi, serta menangani masalah sensitif dengan baik, agar kerja sama maritim dapat menjadi dasar utama kedua pihak untuk merundingkan urusan maritim, agar hubungan ‘tiga baik’ yaitu tetangga baik, kerabat baik dan mitra baik menjadi kesepahaman baru rakyat kedua negara.