Memperingati 85 Tahun Meletusnya Perang Nasional Anti Agresi Jepang

2022-07-07 15:07:48  

Hari ini adalah hari peringatan ‘Genap 85 Tahun Meletusnya Perang Nasional Anti Agresi Jepang’ Tiongkok. Tepat pada hari ini, 85 tahun yang lalu, pasukan Jepang dengan dalih kehilangan seorang prajurit, memaksa memasuki Kabupaten Wanping untuk melakukan pencarian. Setelah ditolak oleh pasukan Tiongkok, pasukan Jepang langsung melakukan serangan membabi buta terhadap Jembatan Lugou dan Kabupaten Wanping.

Perang di Jembatan Lugou mengawali perang perlawanan seluruh bangsa Tionghoa. Tanggal 8 Juli 1937, Partai Komunis Tiongkok (PKT) segera mengumumkan kepada seluruh negari, menyerukan kepada rakyat di seluruh Tiongkok bahwa kota Beijing dan Tianjin sedang dalam bahaya! Bagian Utara Tiongkok sedang dalam bahaya! Bangsa Tionghoa sedang dalam bahaya! Seluruh rakyat berperang bersama adalah satu-satunya jalan keluar!


Sebuah slogan diserukan dengan kencang, “jangan biarkan imperialisme Jepang menduduki sejengkal pun tanah Tiongkok”, “membela tanah air hingga tetes darah terakhir”.

Dengan dorongan aktif PKT, berdasarkan kerja sama antara Kuomintang dan PKT, front persatuan nasional anti-Jepang secara resmi dibentuk. Menghadapi injakan para agresor, rakyat di seluruh Tiongkok berjuang bersama, puluhan ribu prajurit patriotik bertempur dalam pertempuran berdarah dan mengabaikan nyawanya. Tanggal 3 September 1945, setelah bersusah payah berperang selama 14 tahun, rakyat Tiongkok akhirnya mencapai kesuksesan dalam perang anti agresi Jepang, Perang Anti-Fasisme Dunia pun juga berakhir dengan kemenangan.

Sekarang, asap perang sudah hilang. Tapi kesengsaraan yang pernah dialami bangsa Tionghoa tidak bisa dilupakan dan tidak berani dilupakan. Jangan lupakan sejarah, bangkitkan bangsa Tionghoa.

Untuk memperingati 85 tahun meletusnya Perang Nasional Anti Agresi Jepang, belakangan ini di provinsi Shandong dan Anhui diselenggarakan berbagai kegiatan peringatan untuk mengenang para martir dan mengingat sejarah.