Wang Yi Bertemu dengan Menlu Rusia

2022-07-08 12:07:42  



Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Pulau Bali pada hari Kamis kemarin (7/7), di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G20.

Wang Yi menyatakan bahwa saat ini, keadaan internasional sedang bergolak, tantangan global muncul tiada henti. Dengan pimpinan strategis pemimpin kedua negara, Tiongkok dan Rusia telah berhasil mengesampingkan gangguan, menjaga pertukaran yang normal, dan mendorong kerja sama di berbagai bidang secara tertib, menunjukkan ketangguhan dan tekad strategis hubungan kedua negara. Pihak Tiongkok memuji pihak Rusia yang aktif mengikuti serangkaian pertemuan pemimpin negara BRICS, menyatukan kesepahaman internasional untuk pertemuan, serta memberikan kontribusi untuk pembangunan global. Tiongkok bersedia bersama dengan semua pihak termasuk Rusia, melaksanakan hasil penting pertemuan, mempercepat pendorongan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, memelihara kepentingan bersama negara-negara berkembang, dan memelihara keadilan internasional.

Sergey Lavrov menyampaikan ucapan selamat kepada Tiongkok atas kesuksesan penyelenggaraan serangkaian pertemuan negara BRICS, ia menyatakan bahwa Rusia dan Tiongkok menjunjung pendirian yang bertanggung jawab, memelihara kerja sama strategis, memainkan peran penting dalam menjaga Piagam PBB dan hukum internasional, serta mendorong agar ketertiban internasional menjadi lebih adil dan hubungan internasional menjadi lebih demokratis, hal ini mendapat pengakuan dan dukungan dari negara-negara berkembang. Hubungan Rusia dan Tiongkok tidak terganggu oleh dunia luar, kerja sama pragmatis terlaksana secara lancar, dan potensi perkembangannya sangat besar. Pihak Rusia bersedia memperluas bidang dan skala kerja sama kedua negara, demi menyejahterakan rakyat kedua negara dengan lebih baik. Rusia mendukung Prakarsa Pembangunan Global, dan Prakarsa Keamanan Global, serta akan meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak Tiongkok.

Wang Yi menyatakan bahwa menentang hegemoni serta melawan unilateralisme adalah aspirasi umum negara-negara berkembang. “Kenyataan politik internasional masa kini mengakibatkan kita berpikir secara mendalam. Mencari kekuasaan hegemoni atau mendorong proses multipolar? Memelihara ketertiban internasional yang berdasarkan PBB atau mengikuti aturan yang ditetapkan oleh beberapa negara sesuai dengan standar mereka sendiri? Kami percaya bahwa seiring dengan berlalunya waktu, semakin banyak negara akan memahami hal ini dan mengeluarkan pilihan yang tepat. Tiongkok bersedia bersama dengan berbagai pihak, melaksanakan Prakarsa Keamanan Global yang diajukan oleh Presiden Xi Jinping, melaksanakan konsep keamanan yang bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan”.

Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai keadaan Ukraina. Lavrov memperkenalkan keadaan Rusia dan Ukraina serta pendirian pihak Rusia. Wang Yi menyatakan bahwa Tiongkok akan terus menjunjung pendirian yang objektif dan adil, berfokus pada perundingan damai, serta mendukung segala upaya yang bermanfaat untuk menyelesaikan krisis secara damai.

Kedua pihak setuju untuk mendukung Indonesia menyelenggarakan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20, dan meningkatkan kerja sama dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).