Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada hari Senin lalu (11/7) mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Jakarta.
Jokowi menitipkan salam hangatnya untuk Presiden Xi Jinping dan mengucapkan terima kasih atas dukungan kuat Tiongkok terhadap Indonesia sebagai presidensi G20. Jokowi mengapresiasi hasil-hasil positif yang tercapai dalam pertemuan kedua mekanisme kerja sama dialog tingkat tinggi Indonesia-Tiongkok, dan menyatakan harapannya untuk dapat bersama dengan pihak Tiongkok terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi dan perdagangan, investasi serta pembangunan digital dan hijau. Jokowi menyatakan, kedua pihak hendaknya meningkatkan koordinasi dan sinergi antara satu sama lain, serta mempercepat proyek-proyek Sabuk dan Jalan, termasuk proyek KC Jakarta-Bandung. Ia menyambut lebih banyak perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi ke Indonesia, dan pihaknya akan memberikan kemudahan untuk itu.
Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Wang Yi menyampaikan salam hangat dari Presiden Xi Jinping, dan mengucapkan selamat kepada Indonesia yang telah sukses menyelenggarakan KTT Menlu G20, sekaligus telah memperlihatkan peran penting Indonesia sebagai negara ekonomi emerging market dan wakil dari kekuatan ekonomi baru, Indonesia telah menyampaikan sinyal positif untuk bersatu dalam menghadapi tantangan global. Wang Yi mengatakan, Tiongkok akan sekuat tenaga mendukung Indonesia berperan sebagai tuan rumah KTT G20, dalam rangka bersama-sama memainkan peranan Asia dan menyumbangkan kekuatan Asia bagi pemulihan ekonomi global.
Wang Yi berujar, “sejak pandemi COVID-19 merebak, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo telah berkomunikasi dan berinteraksi erat, telah memberikan bimbingan strategis terhadap perkembangan hubungan tingkat tinggi bilateral, juga telah memberikan daya pendorong yang kuat bagi solidaritas kedua negara dalam penanggulangan pandemi dan pemulihan ekonomi. Kedua pihak secara menyeluruh melaksanakan kesepahaman penting yang dicapai oleh kedua kepala negara, telah membentuk pola perkembangan baru yang terdiri atas kerja sama politik, ekonomi, sosbud dan maritim, sekaligus telah menegaskan arah perkembangan komunitas senasib sepenanggungan, telah membuka prospek yang cerah dan baru bagi hubungan Tiongkok-Indonesia. Kedua pihak hendaknya memperlihatkan tren kuat dua negara berkembang besar yang bersatu, bekerja sama dan senasib sepenanggungan, terus meningkatkan kerja sama pragmatis di berbagai bidang, serta bersama mendorong proyek KC Jakarta-Bandung agar dapat rampung dan diresmikan tepat waktu. Sementara itu, kedua pihak juga hendaknya bersama-sama mendorong Koridor Ekonomi Komprehensif Regional agar dapat segera mewujudkan hasil awalnya, memupuk titik pertumbuhan baru ekonomi digital, serta pembangunan hijau dan ekonomi biru.