Apakah Orang-orang Eropa yang Kehilangan Kebebasan Bermandi Masih Ingin Melindungi AS?

2022-07-15 10:52:24  


Aliran gas terbesar dari Rusia ke Eropa, yakni pipa Nord Stream 1 dihentikan untuk sementara karena pekerjaan perawatan yang berlangsung dari tanggal 11-21 Juli mendatang. Saat ini justru adalah periode krusial menyimpan gas alam bagi Eropa untuk melewati musim dingin, oleh karena itu penghentian sementara pipa Nord Stream 1 ini membuat Eropa gelisah.

Setelah konflik Rusia-Ukraina meletus, dikarenakan Eropa mengikuti langkah Amerika Serikat mengenakan sanksi kepada Rusia, maka Rusia pun mengurangi penyuplaian gas alamnya kepada Eropa, hal ini mengakibatkan harga gas alam terus melonjak. Di bawah krisis energi, Eropa mau tak mau harus mulai menghemat penggunaan energinya. Negara-negara Eropa yang terpengaruh konflik Rusia-Ukraina semuanya khawatir bahwa Nord Stream 1 akan benar-benar memutuskan pasokannya. Meskipun pemerintah Prancis, Austria, Italia serta Yunani semuanya telah siap untuk menghadapi keadaan terburuk, namun Eropa mengalami kesulitan untuk mencari penggantian gas alam Rusia dalam waktu yang singkat.

Sementara itu, inflasi yang diakibatkan krisis energi juga menyebar di Eropa. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Eropa serta terus bertambahnya kekhawatiran pasar akan resesi kawasan Euro, ditambah lagi dengan faktor kenaikan suku bunga oleh Cadangan Federal Amerika (Fed) pada 12 Juli lalu, nilai tukar EUR terhadap USD jatuh hingga 1:1, merupakan level terendah selama 20 tahun ini. Tekanan ekstrem yang dilakukan politikus Eropa terhadap Rusia sedang mendapatkan balasannya, dan buah pahitnya ditelan oleh rakyat sipil. Makin lama makin banyak orang Eropa yang menyadari bahwa mereka telah menjadi korban terbesar dalam konflik Rusia-Ukraina.

Daripada mengikuti AS berlari di jalan yang salah, para politikus Eropa sebaiknya mencari solusi yang lebih efektif untuk mendorong perundingan perdamaian dan menyelesaikan krisis sebelum musim dingin tiba.