Dari ‘Tiangong’ ke ‘Tiangong’, Impian ‘Rumah Antariksa’ Tiongkok Telah Terwujud

2022-07-20 14:30:00  

Tanggal 19 Juli tiga tahun yang lalu, laboratorium antariksa Tiangong-2 dilepaskan dari orbit dan kembali memasuki lapisan atmosfer dalam kondisi terkontrol, dengan demikian berakhirlah pula misi Tiangong-2 sebagai laboratorium antariksa pertama Tiongkok di angkasa luar.

Sebagai laboratorium antariksa pertama Tiongkok dalam arti yang sebenarnya, Tiangong-2 berturut-turut telah melakukan 4 kali docking dengan wahana berawak Shenzhou-11 dan wahana kargo Tianzhou-1, mendukung 2 astronot Tiongkok yaitu Jing Haipeng dan Chen Dong menjalankan misi dan kehidupannya di orbit antariksa selama 30 hari, telah menerobos serangkaian teknologi utama antara lain sebagai tempat tinggal astronot dalam jangka menengah, pengisian propelan di orbit, serta menyelesaikan sejumlah uji coba dalam 300 hari masa tugas, telah mengumpulkan pengalaman penting untuk penelitian, pembangunan dan operasional stasiun antariksa Tiongkok.



 

Mewujudkan kehadiran astronot di orbit dalam jangka menengah, menerobos sejumlah besar tekonologi utama

Pada tanggal 19 Oktober 2016, dua kru Shenzhou-11 yaitu Jing Haipeng dan Chen Dong memasuki Tiangong-2, dan memulai kehidupannya selama satu bulan di ruang angkasa.

Dalam ruangan sebesar 15 meter kubik ini, astronot wajib menjalankan jadwal kegiatan harian yang sama seperti di bumi, yakni bertugas selama 8 jam setiap hari dan 6 hari seminggu. Selama menjalankan tugasnya di orbit, mereka wajib melakukan latihan harian seperti mengayuh sepeda, berlari di atas treadmill, serta melakukan kontak dengan keluarga melalui panggilan video atau email.



Tiangong-2 total telah menjalankan misi di orbit angkasa selama 1.036 hari, sedangkan kehadiran kru astronot Shenzhou-11 di Tiangong-2 telah memberikan pengalaman berharga bagi kehadiran kru astronot lainnya di orbit dalam jangka panjang.

Pada tanggal 23 Oktober 2016, Tiangong-2 berhasil melepaskan satelit pendamping. Sebagai ‘alat selfie’, satelit itu telah mencatat adegan indah Tiangong-2 yang terbang bersama dengan wahana Shenzhou.



Selain itu, lab antariksa Tiangong-2 dan wahana kargo Tianzhou-1 menjalankan serangkaian uji coba teknik di orbit, menciptakan berbagai aksi ‘pertama kali’ yang penting, seperti pertama kali melakukan uji coba pengisian propelan di orbit, pertama kali melakukan penerbangan wahana kargo dengan mengelilingi lab antariksa Tiangong-2 dan pertama kali melakukan uji coba docking cepat secara otomatis, semua itu meletakkan dasar teknis yang kukuh untuk penelitian dan pembangunan proyek selanjutnya.



 

Eksperimen sains luar angkasa telah membuahkan hasil bernas

Sebagai laboratorium antariksa terkenal, Tiangong-2 telah melakukan sejumlah eksperimen sains dan eksperimen teknis luar angkasa.

Tiangong-2 total membawa 14 beban atau muatan seberat 600 kg, serta peralatan eksperimental medis kedirgantaraan dan peralatan uji pemeliharaan di orbit, melakukan lebih dari 60 eksperimen sains dan eksperimen teknis ruang angkasa, menyelesaikan semua tugas yang ditetapkan dengan sukses, serta telah mencapai sejumlah besar prestasi yang bertaraf top internasional dan memiliki manfaat penggunaan yang signifikan.



Kemampuan Deteksi Tiangong-2 Sebanding dengan Satelit Astronomi Internasional



 

Detektor polarisasi sinar gamma yang dilengkapi Tiangong-2 berhasil mengamati ledakan sinar-X matahari selama beroperasi, kemampuan deteksinya sebanding dengan satelit astronomi internasional. Selain itu, Tiangong-2 juga sukses mendeteksi 55 kasus semburan sinar gamma kosmik, telah berkontribusi penting bagi pendeteksian gabungan internasional mengenai semburan sinar gamma.

 

 

Pertama Kalinya Menyelesaikan Percobaan Proses Keseluruhan Pertumbuhan Tanaman



 

Tiangong-2 dilengkapi dengan inkubator mikro, yang ditanami padi sebagai perwakilan tipikal dari tanaman pangan, serta Arabidopsis yang merupakan perwakilan khas dari tanaman berdaun hijau. Ini merupakan pertama kalinya Tiangong-2 menyelesaikan uji coba proses keseluruhan pertumbuhan tanaman di luar angkasa.

 

Penentuan Orbit dengan Sinyal Pulsar

 

Menjalankan Jam Atom Dingin Pertama Dunia di Orbit



 

Jam atom dingin antariksa yang dilengkapi Tiangong-2 adalah jam atom dingin pertama di dunia yang beroperasi di orbit. Menurut hasil tes di orbit, tingkat kestabilan harian jam atom dingin diperkirakan mencapai 7,2E-16, berada di level top internasional.

 

Selain itu, Tiangong-2 pertama kali mewujudkan penentuan orbit dengan menggunakan sinyal pulsar dari pulsar Nebula Kepiting di Tiongkok, dengan demikian mendorong pengembangan observasi pulsar dan teknologi navigasi.

 

Dari Tiangong ke Tiangong

Pada tanggal 19 Juli 2019, laboratorium ruang angkasa pertama Tiongkok, Tiangong-2, masuk kembali ke dalam atmosfer dalam kondisi terkontrol untuk mengakhiri misinya di orbit. Tiga tahun kemudian, stasiun ruang angkasa ‘Tiangong’ Tiongkok yang baru mulai dibangun di orbit, modul lab pertama yang akan bergabung dengan modul inti sudah siap diluncurkan.



 

Saat ini, tiga kru Shenzhou-14 yang berada di modul inti sedang melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan modul lab Wentian. Sebagai informasi, Chen Dong, Kepala Kru Astronot Shenzhou-14, juga adalah astronot yang pernah bekerja dan hidup di Tiangong-2, dewasa ini ia sedang melakukan berbagai macam latihan teknis di orbit untuk menyambut momen bersejarah baru.


 

Dari tinggal di laboratorium luar angkasa selama 30 hari, hingga kehadirannya di stasiun luar angkasa selama 3 bulan dan kemudian selama enam bulan, para astronot Tiongkok terus mencatat rekor terlamanya bertugas di orbit. Dari laboratorium luar angkasa Tiangong-2 sampai stasiun luar angkasa Tiangong, fasilitas antariksa Tiongkok telah berubah, namun ambisi untuk mengeksplorasi angkasa luar tidak pernah berubah, tekad untuk membangun negara luar angkasa yang kuat pun tidak berubah. Tiongkok akan mengayunkan langkah yang lebih teguh dan mantap di jalan mewujudkan impian luar angkasa.