Ekonomi Koersif AS Perumit dan Perluas Krisis Ukraina

2022-07-21 14:44:20  

Terkait sikap pejabat AS yang menyebut telah berhasil mengurangi ekspor terhadap Rusia, jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Rabu kemarin (20/7) menyatakan, sebagai biang kerok krisis Ukraina, AS terus menghasut dan mempertajam konflik, memainkan tongkat sanksinya dan melakukan ancaman ekonomi, hal ini tidak saja merusak pertukaran normal antar negara dan melanggar peraturan normal perdagangan, tapi juga telah memperumit dan memperluas krisis Ukraina.

Dikabarkan, pejabat terkait Departemen Perdagangan AS sebelumnya dalam rapat audiensi menyatakan, AS bersama beberapa negara telah berhasil mengurangi ekspor terhadap Rusia.

Wang Wenbin mengatakan, yang terpantau oleh dunia adalah, AS sedang menghadapi inflasi yang belum pernah terjadi dalam waktu 40 tahun ini, harga makanan dan sumber energi yang terus meningkat telah menyengsarakan hidup rakyat AS. Suasana hati konsumen AS telah menurun hingga titik terendah sejak tahun 1952. Survei terkait menunjukkan, sebanyak 85 persen orang dewasa AS berpendapat, AS sedang berkembang ke arah yang salah. Fakta berkali-kali membuktikan, mentalitas perang dingin dan konfrontasi kelompok tidak akan mencapai kesuksesan, hanya akan merugikan diri sendiri serta mengancam perdamaian dan keamanan dunia, hal ini perlu dipertimbangkan baik-baik oleh AS.