Pada hari Minggu kemarin (24/7) waktu setempat, Wali Kota Quezon Filipina Joy Belmonte dalam pernyataannya mengatakan, peristiwa penembakan yang terjadi di Universitas Ateneo de Manlila Filipina sudah mengakibatkan 3 orang tewas, di antaranya seorang mantan wali kota dari Provinsi Basilan bagian selatan Filipina, seorang satpam Universitas Ateneo de Manila dan seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. Belmonte mengungkapkan bahwa pria yang tak diketahui identitasnya tersebut mungkin adalah pengawal mantan wali kota tersebut.
Selain itu, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos dalam pernyataan di medsos mengatakan bahwa dirinya merasa terkejut dan sedih atas peristiwa penembakan tersebut, ia menyampaikan belasungkawa yang setulusnya kepada keluarga korban. Marcos pun menuntut badan terkait untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.