Presiden Tiongkok Xi Jinping Selasa sore (26/7) mengadakan pembicaraan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Wisma Tamu Diaoyutai Beijing. Kepala kedua negara bertukar pendapat mengenai hubungan bilateral beserta masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama. Kedua pihak telah mencapai serangkaian kesepahaman penting.
Xi Jinping mengatakan, Presiden Jokowi adalah kepala negara pertama yang diterima Tiongkok seusai Olimpiade Musim Dingin Beijing. Hal ini sepenuhnya mencerminkan perhatian kedua pihak terhadap pengembangan hubungan Tiongkok-Indonesia. Pada tahun-tahun belakangan ini, khususnya di bawah pengarahan bersama, hubungan Tiongkok-Indonesia berkembang pesat, dan telah memperlihatkan ketangguhan dan daya hidupnya yang kuat. Kepercayaan strategis antara kedua pihak semakin meningkat, kerja sama ‘empat roda’ di bidang politik, ekonomi, sosbud dan maritim terus diperdalam, kedua pihak telah menonjolkan akuntabilitas dalam memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan serta mendorong persatuan dunia. Dengan prestasi-prestasi yang tercapai, kedua negara telah menegakkan teladan sebagai negara berkembang yang besar dalam saling bekerja sama, memberdaya diri, saling menguntungkan dan menang bersama. Kenyataan membuktikan, mengembangkan hubungan Tiongkok-Indonesia tidak hanya sesuai dengan kepentingan jangka panjang kedua negara, tapi juga akan memberikan pengaruh yang positif dan menjangkau jauh di kawasan maupun dunia. Dewasa ini rakyat Tiongkok tengah berjuang demi mewujudkan target perjuangan abad kedua dalam proses secara menyeluruh membangun Tiongkok sebagai negara kuat sosialis modern. Sementara itu, rakyat Indonesia tengah berjuang demi mewujudkan target seratus tahun berdirinya Republik Indonesia pada 2045. Saya ingin bersama Yang Mulia, dengan bertolak dari sudut strategis dan jangka panjang, terus memimpin hubungan Tiongkok-Indonesia untuk berkembang stabil demi lebih baik menyejahterakan rakyat kedua negara, dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perdamaian dan kestabilan dunia dan regional.
Xi Jinping menandaskan, Tiongkok dan Indonesia memiliki tahap perkembangan yang mirip, kedua pihak memiliki kepentingan yang sama, serta ide yang selaras, dan senasib sepenanggungan. Membangun komunitas senasib sepenanggungan adalah suara hati sekaligus harapan bersama rakyat kedua negara. Saya senang kedua pihak telah menetapkan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan sebagai arah utamanya. Tiongkok bersedia bersama Indonesia memperkokoh kepercayaan strategis, dengan teguh saling mendukung pihak lain memelihara kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan, dengan teguh saling mendukung pihak lain menempuh jalan pembangunan yang sesuai dengan keadaan negerinya masing-masing, dengan teguh saling mendukung pihak lain mengembangkan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup rakyat. Kedua pihak hendaknya mendorong kerja sama Sabuk dan Jalan yang bermutu tinggi terus berkembang untuk membuahkan lebih banyak hasilnya. Kedua pihak akan berupaya agar proyek KCJB dapat dirampungkan menurut jadwal, sementara akan dengan sebaik-baiknya melaksanakan mega proyek lainnya seperti ‘koridor ekonomi terpadu regional’ dan ‘taman industri’. Tiongkok akan terus dan dengan sekuat tenaga mendukung Indonesia membangun dirinya sebagai pusat produksi vaksin regional, mempererat kerja sama kesehatan publik, dan bersedia terus memperluas impor komoditas partai besar dan produk pertanian yang bermutu tinggi dari Indonesia. Tiongkok bersedia berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota negara baru dan Taman Industri Kalimantan Utara, memperluas kerja sama pendanaan, dan memupuk titik pertumbuhan baru dalam bidang ekonomi digital dan pembangunan hijau.
Xi Jinping menunjukkan, saat ini dunia tengah mengalami perubahan yang tiada taranya sepanjang masa. Tiongkok dan Indonesia hendaknya bersolidaritas, menunjukkan tanggung jawab dan akuntabilitas sebagai negara besar, mengimplementasi multilateralisme sejati, mempertahankan regionalisme yang terbuka, serta menyediakan kebijakan Timur dan memberikan kekuatan Asia bagi pemerintahan global. Tiongkok dengan sekuat tenaga mendukung presidensi Indonesia dalam KTT G20 di Bali, bersedia meningkatkan koordinasi dengan Indonesia untuk menjamin kesuksesan penuh KTT tersebut. Tiongkok juga mendukung Indonesia berperan sebagai ketua bergilir ASEAN tahun 2023, bersedia meningkatkan solidaritas dengan ASEAN, mengutamakan pembangunan ‘lima kampung halaman’, dan terus mengoptimalkan fungsi baru kemitraan strategis dan komprehensif Tiongkok-ASEAN.
Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia dan Tiongkok adalah mitra strategis yang komprehensif, dan telah menetapkan target utama dalam pembentukan komunitas senasib sepenanggungan, kerja sama antara satu sama lain adalah saling menguntungkan dan menang bersama, hal ini tidak hanya membawa kesejahteraan kepada rakyat kedua negara, tapi juga telah memberikan sumbangan penting bagi perdamaian dan pembangunan regional maupun dunia. Dalam situasi internasional yang penuh ketidakpastian saat ini, kerja sama baik antara Indonesia dan Tiongkok telah mencerminkan sifat strategis hubungan kedua negara, yang merupakan energi positif bagi dunia dan regional. Indonesia akan bersama Tiongkok terus memperdalam kemitraan strategis dan komprehensif kedua negara untuk memberikan sumbangan lebih besar terhadap perdamaian kawasan dan pembangunan global. Indonesia mengapresiasi prestasi luar biasa yang dicapai Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan, Indonesia akan bercermin pada pengalaman sukses Tiongkok. Indonesia menyambut Tiongkok aktif berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota negara baru dan pembangunan Taman Industri Kalimantan Utara yang hijau, meningkatkan sinergi antara gagasan Poros Maritim Dunia dengan inisiatif Sabuk dan Jalan, memperkuat kerja sama di bidang investasi, teknologi, vaksin dan kesehatan. Proyek KCJB adalah simbol perkembangan pesat Indonesia. Indonesia bersedia berupaya bersama Tiongkok untuk menjamin KCJB dapat dirampungkan menurut jadwal, agar proyek itu menjadi monumen persahabatan yang lain lagi bagi kedua negara. Indonesia berterima kasih atas dukungan Tiongkok terhadap peran Indonesia sebagai presidensi KTT G20. Indonesia akan bekerja sama erat dengan Tiongkok untuk mendorong KTT G20 di Bali mencapai sukses. Sebagai ketua bergilir ASEAN tahun depan, Indonesia akan berupaya positif demi perkembangan hubungan ASEAN-Tiongkok. Kepala kedua negara juga bertukar pendapat mengenai krisis Ukraina, dan berpendapat bahwa masyarakat internasional seharusnya menciptakan syarat demi perundingan damai, dan memainkan peranan konstruktif untuk meredakan situasi Ukraina dan menstabilkan ketertiban ekonomi global, dalam rangka bersama memelihara perdamaian dan kestabilan regional yang tercapai dengan tidak mudah.