Kemenlu Tiongkok Desak AS dan Jepang Jangan Politisasikan Isu Ekonomi dan Perdagangan

2022-08-01 17:05:18  

Dikabarkan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Perdagangan AS Gina Marie Raimondo dengan Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa dan Menteri Ekonomi dan Industri Jepang Hagiuda Koichi menggelar dialog ‘2+2’. Blinken mengatakan, kedua pihak mendiskusi Tiongkok serta kebijakan ekonomi yang mengancam, dan berpendapat ini berlawanan dengan sistem ekonomi internasional yang terbuka, inklusif dan berdasarkan peraturan.

Mengenai hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian dalam jumpa pers Senin hari ini(1/8) menyatakan, Tiongkok selalu berpegang teguh pada ide keterbukaan, inklusif, saling menguntungkan dan menang bersama, tidak melancarkan perang perdagangan, tidak mengancam atau menindas perusahaan negara lain. Akan tetapi, AS kerap kali melakukan ekonomi koersif, mengambil sanksi ekonomi, melakukan blokade teknologi dan menekan perusahaan negara lain, AS telah menggunakan segala macam cara tersebut. AS yang melakukan ancaman ekonomi bertujuan memelihara hegemonisme ekonominya sendiri, ini tidak saja melanggar kebiasaan ekonomi, tapi juga melanggar peraturan perdagangan internasional. Hal yang lebih ironis ialah, Jepang sendirinya adalah penderita ekonomi koersif yang dilakukan AS.

Zhao Lijian menekankan, kami menuntut AS dan Jepang tidak mempolitisasikan, mempersenjatakan dan menyalahgunakan masalah ekonomi, perdagangan dan iptek, tidak merugikan kepentingan pihak ketiga, tidak melakukan pemecah belahan atau konfrontasi dengan mengibarkan bendera kerja sama dan dialog.