Pernyataan Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok

2022-08-03 00:36:46  

Tanggal 2 Agustus 2022, Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkeliaran ke daerah Taiwan Tiongkok tanpa mengindahkan penentangan keras dan representasi serius pihak Tiongkok, hal itu telah secara serius melanggar prinsip satu Tiongkok dan ketentuan yang tercantum dalam tiga komunike bersama Tiongkok-AS, secara serius merugikan dasar politik hubungan Tiongkok-AS, secara serius melanggar kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok, serta secara serius merusak perdamaian dan kestabilan Selat Taiwan, dan telah menyampaikan sinyal yang salah kepada kekuatan separatis Taiwan Merdeka. Untuk itu, Tiongkok menyatakan penentangan tegas dan kecaman keras, dan telah mengajukan teguran serius dan protes keras kepada pihak AS.

Di dunia ini hanya ada satu Tiongkok, Taiwan adalah sebagian yang tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh Tiongkok. Hal itu telah diperkokoh dalam Resolusi nomor 2758 Sidang Majelis Umum PBB pada 1971. Sejak berdirinya RRT pada 1949, sebanyak 181 negara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok di atas dasar prinsip satu Tiongkok. Prinsip satu Tiongkok merupakan kesephaman umum masyarakat internasional, sekaligus patokan dasar hubungan internasional.

Pada 1979, pihak AS dalam komunike bersama penggalangan hubungan diplomatik AS-RRT dengan tegas berkomitmen, Amerika Serikat mengakui Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok sebagai satu-satunya pemerintah sah Tiongkok. Dan dalam lingkup itulah, rakyat AS akan memelihara hubungan budaya, bisnis dan kontak non resmi lainnya dengan rakyat Taiwan. Kongres atau DPR AS adalah salah satu bagian pemerintahan AS, seharusnya dengan ketat menaati kebijakan pemerintah AS tentang satu Tiongkok, tidak melakukan kontak resmi apa pun dengan daerah Taiwan. Tiongkok selamanya menentang anggota Parlemen AS berkunjung ke daerah Taiwan Tiongkok dan badan administrasi AS berkewajiban untuk menghalangi kunjungan serupa. Ketua DPR AS Nancy Pelosi adalah pemimpin Kongres AS, oleh karena itu, lawatannya ke Taiwan dengan alasan apa pun dan dalam bentuk apa pun adalah provokasi politik serius yang meningkatkan kontak resmi AS dengan Taiwan. Hal itu mutlak tidak akan diterima oleh Tiongkok, dan mutlak tidak akan disetujui rakyat Tiongkok.

Masalah Taiwan adalah masalah yang paling penting, paling utama dan paling sensitif dalam hubungan Tiongkok-AS. Saat ini, situasi Selat Taiwan menghadapi ketegangan dan tantangan berat putaran baru, dengan penyebab utamanya adalah pihak penguasa Taiwan dan AS yang terus mengubah status quo. Pihak otoritas Taiwan berulang kali mengusahakan kemerdekaan Taiwan dengan mengandalkan AS, tidak mengakui Konsensus 1992, secara besar-besaran melakukan desinisisasi, dan melakukan kemerdekaan Taiwan secara progresif. Sedangkan pihak AS terus menggerogoti prinsip satu Tiongkok dengan menggunakan masalah Taiwan, dan terus meningkatkan kontak resmi dengan Taiwan untuk memberikan semangat kepada kekuatan separatis Taiwan Merdeka. Aksi bermain api AS tersebut sangat berbahaya, dan siapa yang main api pasti akan terbakar.

Pemerintah dan rakyat Tiongkok memiliki pendirian yang konsisten dalam masalah Taiwan. Dengan tegas memelihara kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok adalah keinginan keras 1,4 miliar rakyat Tiongkok, dan mewujudkan penyatuan kembali tanah air adalah harapan bersama dan kewajiban mulia bagi segenap anak bangsa Tionghoa. Keinginan rakyat pantang dilanggar, arus utama pantang dihalangi. Negara mana pun, kekuatan mana pun dan siapa pun tak boleh meremehkan kebulatan hati, kemauan keras dan kemampuan tangguh pemerintah dan rakyat Tiongkok untuk membela kedaulatan dan keutuhan wilayah. Menanggapi kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan, Tiongkok pasti akan mengambil segala tindakan seperlunya untuk membela kedaulatan dan keutuhan wilayah. Segala konsekuensi harus ditanggung oleh AS dan kekuatan separatis Taiwan Merdeka.

Tiongkok dan AS sebagai dua negara besar sewajarnya saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai, menghindari konfrontasi, bekerja sama dan menang bersama, dan hanya dengan demikian barulah pergaulan yang tepat. Masalah Taiwan semata-mata adalah urusan dalam negeri Tiongkok, negara mana pun tidak berhak bertindak seperti wasit dalam masalah ini. Tiongkok dengan serius mendesak AS menghentikan bermain kartu Taiwan, menghentikan gangguan terhadap Tiongkok dengan menggunakan masalah Taiwan, menghentikan campur tangan terhadap urusan Taiwan dan intervensi terhadap urusan intern Tiongkok, menghentikan dukungannya terhadap kekuatan separatis Taiwan Merdeka, menghentikan perbuatannya yang bermuka dua dalam masalah Taiwan, menghentikan fitnahan terhadap prinsip satu Tiongkok, dengan tindakan nyata menaati prinsip satu Tiongkok dan ketentuan yang tercantum dalam tiga komunike bersama Tiongkok-AS, dengan sungguh-sungguh mengimplementasi komitmen pemimpin AS, dan tidak berjalan semakin jauh di jalur yang salah dan berbahaya.