AS Harus Tanggung Segala Risiko Karena Rusak Perdamaian dan Stabilitas Selat Taiwan

2022-08-03 12:21:45  

Tanpa mempedulikan penentangan dan teguran serius Tiongkok, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengadakan kunjungan ke kawsan Taiwan Tiongkok pada hari Selasa kemarin (2/8). Kunjungan ini merupakan provokasi politik serius untuk meningkatkan hubungan AS dengan Taiwan, dengan serius melanggar prinsip satu Tiongkok dan 3 Komunike Bersama Tiongkok-AS, serta melanggar kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok, kunjungan yang sangat buruk ini bakal mendatangkan akibat yang sangat serius. Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa sejumlah politisi AS yang mendukung kekuatan ‘Taiwan Merdeka’ adalah perusak terbesar perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan dunia. Tiongkok akan mengambil segala tindakan untuk membela kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok.

Isu Taiwan adalah kepentingan inti Tiongkok. Deklarasi Kairo tahun 1943 dan Deklarasi Potsdam tahun 1945 dengan jelas menyatakan, komunitas internasional tidak bersengketa terhadap kedaulatan wilayah atas Taiwan yang dimiliki oleh Tiongkok. Tiga Komunike Bersama Tiongkok-AS juga dengan jelas menentukan, AS mengakui hanya ada satu Tiongkok di dunia, Taiwan merupakan bagian dari wilayah Tioingkok, dan Republik Rakyat Tiongkok adalah satu-satunya pemerintah sah Tiongkok.

Sebagai pemimpin nomor 3 dari pihak berwenang AS, Pelosi tentu saja mengetahui kenyataan tersebut. Akan tetapi, dia tetap bersikeras mengambil risiko dan sama sekali tidak peduli bahwa tindakannya itu akan mendatangkan dampak yang besar bagi hubungan Tiongkok-AS, keamanan regional dan AS sendiri. Hal ini membuat dunia melihat lebih jelas, penyebab utama meningkatnya ketegangan situasi di Selat Taiwan adalah otoritas Taiwan yang bersikeras ‘mengandalkan AS untuk mengupayakan kemerdekaan’, sedangkan sejumlah oknum AS selalu ingin mengekang Tiongkok melalui Taiwan.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan bukannya untuk ‘memperhatikan’ Taiwan tapi bermotif politik. Di satu sisi, menjelang pemilihan paruh waktu AS, Pelosi bermaksud menantang kepentingan inti Tiongkok untuk menarik suara demi Partai Demokrasi yang tingkat dukungannya kini terus menurun, di sisi lain, Pelosi juga ingin menambahkan ‘prestasi’ dalam kariernya.

kunjungan Pelosi kali ini tidak bisa mengubah sejarah dan kenyataan bahwa Taiwan adalah milik Tiongkok, tidak bisa menghalangi tren sejarah perwujudan penyatuan kembali Tiongkok. Kekuatan mana pun dan siapa pun yang bermain api dalam isu Taiwan pasti akan terbakar dirinya sendiri.