Pihak AS Provokasi Prinsip Satu Tiongkok

2022-08-05 13:42:57  

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengakhiri kunjungannya di daerah Taiwan Tiongkok pada hari Rabu lalu (3/8). Selama kunjungannya di sana, dia berkali-kali melontarkan omong kosong, antara lain ia menyatakan bahwa “pihak AS berkomitmen tegas kepada Taiwan dan akan memihak Taiwan” dengan apa yang mereka sebut sebagai ‘UU Hubungan dengan Taiwan’. Sehari sebelumnya, dalam sebuah artikelnya di Washington Post, ia menggunakan alasan ‘UU Hubungan dengan Taiwan’ dan ‘Enam Jaminan terhadap Taiwan’ sebagai alasan kunjungannya ke daerah Taiwan, dan menyebut bahwa hal tersebut tidak melanggar kebijakan AS tentang Satu Tiongkok.

Ini adalah satu lagi sikap buruk AS yang mengaburkan dan mengosongkan prinsip Satu Tiongkok. Sebenarnya, ‘UU’ dan ‘Jaminan’ yang diajukan oleh Pelosi tersebut dibuat AS secara sepihak dan melanggar komitmennya dalam Tiga Komunike Bersama Tiongkok-AS, juga melanggar prinsip Satu Tiongkok yang ditaati secara umum oleh masyarakat internasional. Bagaimanapun Pelosi berdalih, ia takkan dapat menutupi keegoisannya dan kelakuannya yang sembarangan menginjak-injak komitmen negara AS dan mengakibatkan kebangkrutan kredibilitas negara AS. Bagaimanapun dia beralasan, ia tak dapat mengubah kerugian besar terhadap perdamaian Selat Taiwan, hubungan Tiongkok-AS dan tata tertib internasional. Dia adalah orang yang egois, pengacau hubungan Tiongkok-AS, dan perusak terbesar perdamaian dan kestabilan Selat Taiwan.

Opini umum mencatat, setelah Pelosi berkunjung ke daerah Taiwan Tiongkok, pihak militer Tiongkok segera mengumumkan diadakannya serangkaian latihan militer gabungan di sekitar pulau Taiwan, berbagai lembaga pemerintah Tiongkok pun berturut-turut mengumumkan melaksanakan tindakan penanggulangan. Hal ini merupakan tindakan tepat dan layak pihak Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayahnya.

Taiwan adalah bagian dari Tiongkok dan pasti akan kembali ke pangkuan Tiongkok. Kunjungan Pelosi adalah sebuah lelucon politik yang tidak akan mengubah momentum sejarah ini. Prinsip Satu Tiongkok tak boleh ditantang, dan tekad rakyat Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayahnya kuat sekukuh batu.