Kelompok Jihad Islam Palestina mencapai gencatan senjata dengan Israel pada hari Minggu kemarin (7/8). Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut seluruh upaya mediasi gencatan senjata yang dilakukan oleh Mesir.
Jihad dalam pernyataan yang dikeluarkannya pada hari Minggu kemarin malam mengatakan, di bawah mediasi aktif Mesir, pihaknya sepakat untuk mencapai gencatan senjata dengan Israel. Mesir berkomitmen untuk berupaya membujuk Israel membebaskan dua orang sandera Jihad. Persetujuan gencatan senjata resmi diberlakukan sejak tanggal 7 Agustus lalu pukul 23:30.
Abbas dalam pernyataannya menyambut upaya mediasi yang dilakukan oleh Mesir untuk mencapai gencatan senjata. Dia menghargai pendirian Presiden Mesir Abdul Fattah al Sisi yang mendukung rakyat Palestina dan pendirian adilnya. Abbas berpendapat bahwa upaya yang dilakukan oleh Mesir memainkan peranan penting dalam meredakan situasi dan mengurangi kesengsaraan rakyat Palestina.
Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataannya kemarin mengonfirmasi gencatan senjata yang dicapai dengan Jihad, juga berterima kasih atas upaya yang dilakukan oleh Mesir. Pernyataan tersebut menyatakan pula bahwa jika Jihad melanggar gencatan senjata, Israel berhak memberikan balasan yang kuat.
Pesawat-pesawat tempur Israel pada hari Jumat (5/8) lalu melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, merusak beberapa target Jihad, dan mengakibatkan sebanyak 10 orang Palestina tewas dan puluhan orang luka-luka. Jihad segera membalasnya dengan peluru roket. PBB dan Mesir pada hari Jumat lalu juga telah mengadakan mediasi darurat untuk meredakan ketegangan situasi di Jalur Gaza.
Menurut data statistik badan kesehatan di jalur Gaza, konflik Palestina-Israel yang berlangsung selama tiga hari tersebut telah menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 300 orang.