Kemenlu Tiongkok: Krisis Penyalahgunaan Obat Fentanyl Bersumber dari AS

2022-08-13 10:13:43  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Jumat kemarin (12/8) mengatakan, Tiongkok telah mengumumkan delapan pasal tindakan balasan termasuk penghentian kerja sama pemberantasan narkoba dengan AS, langkah tersebut dilakukan Tiongkok sebagai tanggapan yang tegas dan kuat terhadap provokasi AS dalam masalah Taiwan, adalah tindakan yang masuk akal dan pantas.

Wang Wenbin menyatakan hal itu ketika menanggapi unggahan Direktur Kantor Kebijakan Pemberantasan Narkoba Nasional Gedung Putih, Rahul Gupta terkait lawatan Nancy Pelosi ke Taiwan belum lama yang lalu. Dalam Tweetnya Gupta menulis bahwa penghentian kerja sama pemberantasan narkoba adalah hal yang “tidak bisa diterima”.

Wang Wenbin menunjukkan, pemerintah AS sudah hilang kontrol terhadap obat preskripsi dan gagal melakukan sosialisasi tentang kebahasaan narkoba sehingga kewalahan dalam memberantas narkoba. AS harus berani melakukan refleksi atas kesalahan dirinya.

Wang Wenbin menunjukkan, Tiongkok telah memberikan upaya signifikan untuk membantu AS mengatasi masalah fentanyl. Sebenarnya masalah fentanyl tidak serius di Tiongkok dan tidak terjadi penyalahgunaan secara masif. Tiongkok selalu bersikap kemanusiaan dan bertanggung jawab untuk membantu AS menyelesaikan krisis penyalahgunaan fentanyl di dalam negerinya, dan bersama berbagai negara di dunia untuk menghadapi tantangan baru masalah narkoba.

Wang Wenbin menegaskan, AS harus bertanggung jawab atas perusakan kerja sama kedua negara dalam pemberantasan narkoba.

Wang Wenbin menandaskan, Tiongkok selalu berpendirian yang tegas dalam memberantas narkoba, dan telah mencapai hasil yang mengagumkan di bidang itu. Sebagai negara besar yang bertanggung jawab, Tiongkok akan seperti di waktu yang sudah-sudah terus mengikuti kerja sama pemberantasan narkoba internasional maupun multilateral, dalam rangka memberikan kecerdasan dan kekuatan Tiongkok dalam pembenahan narkoba global. Kami juga dengan tulus mengharapkan AS dapat sedini mungkin menyelesaikan krisis obat fentanyl, dan mendoakan rakyat AS dapat secepatnya terlepas dari ancaman narkoba.