WHO Berencana Ganti Nama Cacar Monyet untuk Hindari Stigmatisasi

2022-08-14 08:58:34  

 

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Jumat lalu (12/8) mengatakan, sedang mengadakan forum terbuka untuk mengganti nama penyakit monkeypox atau cacar monyet

 

WHO akan mengganti nama-nama penyakit untuk menghindari menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis, dan meminimalkan dampak negatif pada perdagangan, perjalanan, pariwisata atau kesejahteraan hewan.

WHO sebelumnya telah mengganti nama dua keluarga, atau clades, dari virus, menggunakan angka Romawi alih-alih wilayah geografis, untuk menghindari stigmatisasi.

Versi penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Cekungan Kongo sekarang akan dikenal sebagai Clade satu atau I dan clade Afrika Barat akan dikenal sebagai Clade dua atau II.

Adapun untuk cacar monyet, WHO mengatakan pihaknya membuka jalan bagi publik untuk menyarankan nama baru penyakit itu, tetapi tidak mengatakan kapan nama baru akan diumumkan.

Cacar monyet pertama kali dinamai pada tahun 1958 ketika monyet penelitian di Denmark diamati memiliki penyakit "seperti cacar", meskipun mereka tidak dianggap sebagai reservoir hewan.

Sampai saat ini, ada lebih dari 27.800 kasus cacar monyet yang diidentifikasi secara global sejak Mei, dengan mayoritas di luar Afrika.

WHO menyatakan penyebaran global cacar monyet sebagai keadaan darurat internasional pada bulan Juli.

Amerika Serikat (AS) menyatakan sendiri cacar monyet sebagai keadaan darurat nasional awal bulan ini.