Tidak Berhenti Kecanduan pada Peperangan, “Momen Kabul” Bakal Terulang Kembali

2022-08-17 12:11:33  


“AS mengkhianati kami!” “ Biden bukan pemimpin dunia yang baik, dia mendatangkan kesengsaraan pada kami.”  Baru-baru ini, dalam wawancara GRID, web situs berita internasional dari AS, 9 warga Afghanistan menceritakan apa yang dialami mereka selama satu tahun ini, dan beramai-ramai menyatakan kemarahan terhadap AS.

Satu tahun yang lalu, tentara AS yang mengagresi Afghanistan tergesa-gesa menarik diri dari Kabul. “Momen Kabul” disebut sebagai tanda kegagalan AS di Afghanistan. Meskipun mereka sudah pergi, tapi AS tetap belum berhenti berdosa di tanah Afghanistan.

Sanksi ekonomi AS terhadap Afghanistan seperti borgol yang dipasang AS pada Afghanistan. Kantor Urusan HAM PBB dalam laporannya baru-baru ini menunjukkan, kehidupan rakyat Afghanistan tidak mungkin berubah menjadi pola kemakmuran dari pada pola kelangsungan hidup, kecuali memulihkan ekonomi dan sistem perbankan yang normal di negara tersebut.

Yang pelik adalah AS masih membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai US$7 miliar. Di hadapan tekanan internasional, AS dan pemerintah sementara Afghanistan bernegosiasi bahwa uang tersebut dikelola oleh yayasan dana yang diawasi oleh dunia internasional, tapi yayasan dana dari mana dan kapan uang tersebut dikembalikan masih merupakan sebuah tanda tanya.

Pemerintah AS tidak boleh berpura-pura menganggap “film telah selesai”. AS harus meminta maaf atas invasinya di Afghanistan, segera mengembalikan uang dan membayar kompensasi, sementara berhenti mencekik leher Afghanistan. AS harus menarik pelajaran dari perang ini, segera berhenti kecanduan berperang, menahan nafsu mengubah negara lain. Kalau tidak, lebih banyak “Momen Kabul” akan terulang kembali.