Tiongkok Bantah Komentar Petinggi AS terkait Taiwan

2022-08-18 11:00:33  

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam konferensi pers hari Rabu kemarin (17/8) membantah komentar para pejabat AS terkait Taiwan dan memperingatkan pihak AS agar tidak bertindak sembarangan di Taiwan dan tidak membuat krisis yang lebih serius. Siapa pun yang bermain api tidak akan berakhir dengan nasib yang baik, siapa pun yang merugikan kepentingan Tiongkok akan mendapatkan balasannya.

Dilaporkan, Koordinator Gedung Putih AS untuk Urusan Indo-Pasifik Kurt Campbell dalam briefing media belum lama lalu mencela Tiongkok memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan, dan memfitnah Tiongkok ingin mengubah status quo Selat Taiwan. Pejabat tersebut mengatakan bahwa AS akan memberikan dukungan kepada Taiwan sesuai dengan kebijakan yang dijalankannya selama ini.

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait, Wang Wenbin mengatakan, perkataan pejabat AS tersebut telah memutarbalikkan fakta dan kenyataan, sepenuhnya mengungkap wajah asli AS yang selalu berlogika bandit dan bertindak semaunya.

“Peristiwa kali ini semata-mata direncanakan dan dipicu oleh AS, kronologinya sangat jelas, siapa yang salah dan siapa yang benar juga sangat jelas. Sebanyak 170 negara di dunia menyatakan dukungannya terhadap prinsip satu Tiongkok dan menentang provokasi AS. Di antaranya termasuk 20 kepala negara, 7 wakil kepala negara, 9 kepala pemerintah serta para menteri luar negeri dari 60 negara dan belasan organisasi internasional termasuk PBB. Apabila Tiongkok tidak memberikan penentangan tegas terhadap tindakan sewenang-wenang AS yang sangat tidak bertanggung jawab dan tidak masuk akal, maka prinsip-prinsip hubungan internasional yang menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah akan menjadi sehelai kertas saja, di mana kaum separatis dan ekstremis akan menjadi semakin ekstrem sehingga perdamaian dan stabilitas kawasan ini akan menghadapi ancaman serius,” tutur Wang Wenbin.

Wang Wenbin menegaskan, ‘UU Hubungan Taiwan’ serta ‘Enam Komitmen AS terhadap Taiwan’ yang disusun secara sepihak oleh AS bertentangan dengan prinsip-prinsip tiga komunike bersama Tiongkok-AS dan patokan dasar hubungan internasional. Hal itu ditentang oleh Tiongkok sejak awal. AS terus mengubah status quo dan terus menggerogoti prinsip satu Tiongkok sehingga telah berjalan semakin jauh di jalur yang salah, bahkan mencoba menerobos garis merah dan garis batas yang ditetapkan oleh Tiongkok.

Wang Wenbin menyatakan, gara-gara kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan, Tiongkok terpaksa menangguhkan negosiasi bilateral terkait perubahan iklim. AS bukanlah perwakilan dunia, Tiongkok akan seperti sebelumnya, terus berpartisipasi dalam kerja sama internasional dan multilateral terkait perubahan iklim, terus berupaya mewujudkan target pencapaian puncak emisi karbon dan netral karbon, aktif mengikuti perundingan utama terkait perubahan iklim, memberikan dukungan dan bantuan semampunya kepada negara-negara berkembang, serta memberikan kontribusi bagi penanganan perubahan iklim yang menjadi salah satu tantangan global saat ini.