Dalam Masalah Kepulauan Falkland, Inggris Harus Taati Resolusi PBB

2022-08-23 14:18:24  

Belakangan ini, Kedutaan Besar Inggris di Argentina mengadakan lomba video pendek online untuk mahasiswa Argentina, dan menyebut bahwa pemenangnya dapat berwisata gratis satu minggu ke Kepulauan Falkland. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Argentina menentang keras hal tersebut dan menunjukkan bahwa kelakuan Inggris tersebut bertujuan untuk mengklaim pendudukan riil Inggris di Kepulauan Falkland. Kementrian Luar Negeri Argentina menuntut Inggris menaati resolusi PBB dan mengadakan perundingan mengenai sengketa kedaulatan Kepulauan Falkland.

Ini bukanlah pertama kalinya Inggris main trik serupa. Jauh pada bulan September 2018, Kedutaan Besar Inggris di Argentina juga pernah mengadakan lomba serupa, namun ditolak oleh universitas di Argentina. Kini, Inggris melakukannya kembali dan terus mempengaruhi kaum muda, mencoba meracuni pengetahuan mereka terhadap sejarah dan membuat kebingungan, dengan demikian mereka dapat diam-diam memperkokoh pendudukan riil di Kepulauan Falkland.

Sejarahnya dapat dipelajari. Pada tahun 1816, Argentina melepaskan diri dari penjajahan Spanyol dan mewarisi kedaulatan atas Kepulauan Falkland, namun Inggris melakukan ekspansi penjajahannya di Amerika Selatan, dan dengan kekuatan senjatanya pada tahun 1833 menduduki Kepulauan Falkland. Pada tahun 1965, Majelis Umum PBB meluluskan resolusi 2065, mencantumkan masalah Kepulauan Falkland sebagai masalah dekolonisasi, dan mendesak agar Inggris dan Argentina menyelesaikan persengketaan tersebut melalui perundingan.

Pada tahun 1982, Argentina dan Inggris berperang karena masalah kedaulatan atas Kepulauan Falkland, perang berlangsung selama 74 hari, dan berakhir dengan kemenangan Inggris. Namun Argentina tidak pernah melepaskan tuntutannya atas kedaulatan Kepulauan Falkland. Komisi Khusus Dekolonisasi PBB mengeluarkan keputusan sebanyak lebih dari 30 kali untuk mendesak pemerintah Inggris mengadakan perundingan dengan Argentina, dan Argentina pun telah berkali-kali mengeluarkan undangan, namun ditolak oleh Inggris.

Fakta masalah Kepulauan Falkland cukup jelas, tak peduli Inggris melakukan cara keras seperti latihan militer atau menempatkan senjata pertahanan udaranya, ataupun cara lunak dengan merencanakan kontes mahasiswa tersebut, semua caranya itu tidak akan dapat membodohi komunitas internasional.

Pada bulan Maret 2016, Komisi Batas Landas Kontinen PBB menentukan, Kepulauan Falkland terletak di perairan laut teritorial Argentina. Di Amerika Latin serta kawasan Karibia, hampir semua negara mendukung pendirian Argentina pada masalah Kepulauan Falkland. Tiongkok pun dengan tegas mendukung tuntutan sah Argentina terhadap kedaulatan atas Kepulauan Falkland.锕