Tiongkok Imbau Pihak Terkait Minimalkan Risiko Kecelakaan PLTN Zaporizhzhia

2022-08-24 10:26:51  

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang hari Selasa kemarin (23/8) menyampaikan pidatonya dalam rapat Dewan Keamanan PBB terkait peninjauan masalah keamanan fasilitas nuklir Ukraina, ia mengimbau pihak-pihak terkait untuk menahan diri dan meminimalkan risiko kecelakaan PLTN Zaporizhzhia Ukraina.

Geng Shuang mengatakan, yang mengkhawatirkan adalah, belakangan ini PLTN Zaporizhzhia masih mengalami serangan bom. Meskipun serangan bom tersebut masih belum mengakibatkan ancaman langsung terhadap keamanan PLTN Zaporizhzhia, tapi seperti yang dikatakan oleh Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi, bahwa keadaan ini mungkin akan sewaktu-waktu berubah. Masalah keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir tidak boleh dicoba-coba. Setiap kecelakaan mungkin akan mengakibatkan bencana nuklir yang serius dan menimbulkan konsekuensi yang tidak bisa diubah terhadap lingkungan ekologi dan kesehatan masyarakat di Ukraina dan negara-negara tetangganya. Tiongkok kembali mengimbau pihak terkait untuk menahan diri, menaati peraturan hukum internasional secara ketat, melaksanakan 7 prinsip pilar yang diajukan Rafael Mariano Grossi, tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan keselamatan dan keamanan nuklir, serta meminimalkan risiko kecelakaan.


Geng Shuang mengatakan bahwa Tiongkok selalu mendukung IAEA untuk melakukan tugas pengamanan secara ketat sesuai kewenangannya, serta memainkan peran aktif dalam masalah mendorong keselamatan nuklir dan keamanan nuklir. Dalam keadaan saat ini, IAEA perlu secepat mungkin mengadakan kunjungan terhadap PLTN Zaporizhzhia, serta mengadakan penilaian profesional terhadap keadaan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir. Tiongkok turut gembira melihat Rusia dan Ukraina mengeluarkan pernyataan positif terhadap kunjungan IAEA.

Geng Shuang mengatakan, jika ingin menghilangkan risiko keamanan nuklir PLTN Zaporizhzhia dari akarnya, masyarakat internasional harus mendorong peredaan situasi dengan cara yang bertanggung jawab, melakukan pendekatan diplomatik dan politik, memimpin pihak-pihak terkait kembali ke perundingan, dan secepat mungkin mewujudkan gencatan senjata.