Kisah Pemimpin Reformasi Xi Jinping IX

2022-09-09 14:10:59  

Beliau Membuat Juncao Menjadi ‘Tanaman Kekayaan’ bagi Sejumlah Negara Untuk Terlepas dari Kemiskinan

 Pada tanggal 5 Juli 2000, di sebuah ruang rapat Gedung Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok digelar acara penghargaan khusus untuk seseorang. Peraih penghargaan tersebut bernama Li Zhanxi, dan penyerah penghargaan saat itu adalah Gubernur Fujian, Xi Jinping.

Mengapa menganugerahkan penghargaan tersebut kepada Lin Zhanxi? Karena penemuan tekniknya telah mengubah cara budidaya tanaman tersebut, dan menemukan jalan baru bagi penduduk lokal untuk terlepas dari kemiskinan.


Pada tahun-80an abad lalu, petani di sejumlah daerah Fujian masih berada dalam kemiskinan. Saat itu, ada orang yang mulai menggunakan kayu untuk menanam jamur, karena investasinya sedikitnya dan dapat cepat mendapat keuntungan, sebagian orang dnegan cepat terlepas dari kemiskinan. Tapi kontradiksi baru muncul, cara penanaman tradisional ini memerlukan banyak kayu dan mengakibatkan menurunnya tingkat tutupan hutan, serta memperparah erosi tanah.

Bagaimana caranya menyelesaikan kontradiksi antara budidaya jamur dan melestarikan sumber daya hutan agar jamur konsumsi tersebut dapat menjadi jalan untuk menambah pendapatan yang stabil, sementara itu juga tidak mengakibatkan deforestasi yang berlebihan? Ini merupakan permasalahan yang harus diselesaikan oleh Xi Jinping sebagai pemimpin di Ningde, Fujian, Tiongkok saat itu pada akhir tahun-80an abad lalu.


Saat itu, percobaan Lin Zhanxi untuk menanam jamur dengan rumput menggantikan kayu yang dilakukan di Insitut Pertanian Fujian telah mencapai terobosan penting. Melalui penelitian terhadap jamur dan rumput, dia menemukan bahwa teknik Juncao dapat dimasyarakatkan.

Hasil penelitian Lin Zhanxi ini menarik perhatian Xi Jinping. Segera, setelah mendapatkan sertifikasi ilmiah, hasil penelitian ini menjadi cara yang efektif bagi Fujian untuk membantu memberantas kemiskinan dan mewujudkan pelestarian lingkungan.

Teknik Juncao tidak hanya membuat penduduk setempat mempunyai kehidupan yang lebih baik, juga dapat membuat mereka keluar dari Fujian dan menuju ke dunia luar, sehingga membuat banyak orang memperoleh manfaatnya.


Pada tahun 2017, teknik Juncao dicantumkan dalam proyek Yayasan Perdamaian dan Pembangunan Tiongkok dan PBB oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB. Kini, teknik Juncao yang berasal dari Fujian, Tiongkok telah tersebar sampai ke 106 negara. Pangkalan percontohannya didirikan di 13 negara termasuk Fiji dan Rwanda, dan sepuluh ribu lebih personel telah memperoleh pelatihan.

Juncao sungguh-sungguh menjadi rumput bagi orang di banyak negara untuk melepaskan dari kemiskinan.