Kemenlu Iran Kritik Prancis, Jerman dan Inggris Mengganggu Perundingan Nuklir Iran

2022-09-12 10:12:28  


 


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kananihari hari Sabtu lalu (10/9) mengimbau Prancis, Jerman dan Inggris yang mengikuti perundingan pemulihan pelaksanaan Persetujuan Komprehensif Nuklir Iran harus memainkan peran yang lebih aktif, demi menyelesaikan masalah peninggalan, dan bukannya mencoba merusak proses perundingan.

Menurut informasi dari situs web Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kananihari menyatakan hal tersebut untuk menanggapi pernyataan yang diumumkan ketiga negara tersebut.

Prancis, Jerman dan Inggris dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan bahwa koordinator perundingan dari pihak Uni Eropa bulan Agustus lalu menyerahkan ‘naskah dokumen terakhir’ tentang pemulihan persetujuan nuklir Iran, tapi Iran gagal memegang kesempatan diplomatik yang penting ini, malah terus meningkatkan rencana nuklirnya, dan sekali lagi mempermasalahkan penjaminan nuklir, oleh karena itu, ketiga negara tersebut secara serius mencurigai kesediaan dan komitmen pihak Iran terhadap pemulihan pelaksanaan persetujuan nuklir Iran.

Nasser Jananihari menyatakan bahwa pernyataan Prancis, Jerman dan Inggris tidak mempunyai arti konstruktif, tidak bermanfaat untuk mencapai hasil dalam perundingan. Iran memiliki niat baik dan tekad untuk mencapai perjanjian dalam perundingan. Sementara itu dia memperingatkan negara-negara Eropa jangan mengancam Iran.

Tanggal 8 Agustus lalu, Uni Eropa mengajukan naskah dokumen terakhir mengenai pemulihan pelaksanaan persetujuan nuklir Iran tahun 2015 kepada pihak-pihak terkait persetujuan nuklir Iran, Amerika Serikat (AS) dan Iran secara tidak langsung bertukar pendapat tertulis mengenai dokumen tersebut melalui Uni Eropa.