SCO Tunjukkan ‘Daya Tarik’ yang Kuat

2022-09-14 15:29:06  

Pada tanggal 15 hingga 16 September, pertemuan Dewan Kepala Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai SCO ke-22 bakal digelar di Samarkand, kota kuno Uzbekistan. Ini merupakan pertama kalinya para pemimpin negara anggota SCO mengadakan pertemuan secara tatap muka sejak wabah Covid-19 merebak. Dalam situasi internasional yang rumit dewasa ini, pertemuan puncak ini akan menjadi sebuah tonggak sejarah yang penting dalam mendorong perkembangan SCO.

Salah satu fokus dalam pertemuan puncak kali ini adalah, SCO akan menyongsong perluasan anggota untuk yang kedua kalinya. Sekjen SCO Zhang Ming baru-baru ini menyatakan, para pemimpin negara SCO akan membahas sebuah MoU yang diserahkan Iran mengenai kewajiban yang dijalankannya untuk ikut serta dalam SCO. Begitu diluluskan, Iran akan merampungkan pekerjaan terkait untuk bergabung dalam SCO menurut prosedur.

Selain menerima Iran sebagai anggota baru, pertemuan puncak kali ini juga akan membahas permohonan Belarus untuk bergabung dalam SCO. Selain itu, masih ada banyak negara yang juga menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam SCO, bahkan ada laporan yang menyatakan bahwa di luar pintu SCO sudah ada antrean yang panjang. Mengapa SCO dapat menarik semakin banyak negara untuk bergabung?

Pertama, para anggota SCO berhasil menempuh sebuah jalan kerja sama demi kemenangan bersama. Kedua, para anggota SCO telah mencapai hasil nyata di bidang kerja sama keamanan. Ketiga, SCO adalah teladan praktik komunitas senasib sepenanggungan manusia.

Kini, situasi internasional menunjukan perubahan yang mendalam dan rumit. Banyak negara berharap dapat membentuk semacam hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, adil dan saling menguntungkan. SCO secara kreatif mengemukakan dan selalu mempraktikkan ‘Semangat Shanghai’, intinya adalah hubungan internasional tipe baru, inilah alasan fundamental SCO mempunyai daya tarik yang kuat bagi negara-negara di berbagai daerah, khususnya negara-negara berkembang.