Ekonomi Tiongkok Merupakan Motor Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Global

2022-09-23 10:46:08  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian di depan jumpa pers hari Kamis kemarin (22/9) menyatakan, sebagai negara emerging market terbesar di dunia, ekonomi Tiongkok telah menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi global.

Presiden Bank Dunia David Malpass baru-baru ini menyatakan bahwa di bawah latar belakang pertumbuhan ekonomi dunia yang sedang melamban saat ini, kali ini Tiongkok ‘tidak begitu aktif untuk menstimulus ekonomi dengan sungguh-sungguh’, ‘aksi yang diambil Tiongkok tidak cukup’.

Terkait dengan pernyataan tersebut, Zhao Lijian menyatakan, buletin ekonomi Tiongkok yang dikeluarkan Bank Dunia pada bulan Juni lalu sempat memuji bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang diambil pemerintah Tiongkok sangat kuat. Selama penyelenggaraan Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) 2022 baru-baru ini, pejabat Bank Dunia pun menyatakan, kebijakan dan tindakan seputar perluasan keterbukaan yang dilakukan Tiongkok baru-baru ini akan memberikan daya penggerak bagi rehabilitasi ekonomi global pasca pandemi.

“Coba lihat Amerika Serikat (AS), Fed AS sudah berulang kali menaikkan suku bunganya untuk menyelesaikan masalah inflasinya yang melonjak, dan apresiasi mata uang dolar US meningkat cepat, hal tersebut secara langsung mengakibatkan 36 jenis mata uang di dunia mengalami depresiasi setidaknya mencapai 10 persentase, dan sejumlah besar negara berkembang terpaksa memikul konsekuensi yang berat seperti depresiasi mata uang, pelarian investasi, kenaikan biaya pendanaan dan pembayaran utang, serta resesi ekonomi akibat inflasi secara imported. Sejumlah besar keluarga terjebak dalam kemiskinan, dan ekonomi dunia yang sudah melesu semakin memburuk. The Wall Street Journal AS baru-baru ini pun menunjukkan, apresiasi dolar US telah mendatangkan kesulitan bagi ekonomi global, AS hendaknya mengambil kebijakan kebijakan fiskal dan moneter yang bertanggung jawab, memainkan peranan konstruktifnya untuk memelihara kestabilan moneter internasional dan mendorong pemulihan ekonomi dunia. Dalam hal ini, Bank Dunia hendaknya banyak melakukan pekerjaan pihak AS,” ujar Zhao.