AS Harus Berhenti Memfitnah dan Menekan Perusahaan Tiongkok

2022-09-23 10:59:14  

Berkaitan dengan isu AS yang menekan perusahaan Tiongkok dengan alasan keamanan, jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian dalam jumpa pers hari Kamis kemarin (22/9) menunjukkan, Tiongkok mendesak AS untuk segera membetulkan kesalahannya, berhenti memfitnah dan menekan perusahaan Tiongkok.

Dewan Perwakilan AS meluluskan UU Pemberantasan Peralatan Telekomunikasi Asing yang Tak Tepercaya dan menuntut Departemen Luar Negeri AS melaporkan keadaan penggunaan peralatan telekomunikasi yang tak tepercaya oleh kedubes, konsulat dan negara mitranya, serta menuntut para penerbit saham untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan peralatan tersebut yang digunakan oleh pemerintah Tiongkok dan Rusia.

Terkait hal ini, Zhao Lijian mengatakan, hal ini membuat publik teringat pada pernyataan mantan penanggung jawab Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris yang mengungkapkan bahwa pada tahun 2019, setelah pemerintah Inggris mengonfirmasikan Huawei tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan negara dan bersedia bekerja sama dengan Huawei, AS mengirim Direktur Senior Gedung Putih untuk Urusan Asia ke Inggris, dan memaki-maki wakil Inggris selama 5 jam, hal ini membuat Inggris melepaskan Huawei. Saat ini, AS berniat menstandarkan cara ancaman dan penindasan melalui hukum. Hal ini justru menunjukkan bahwa ‘tata tertib berdasarkan peraturan yang selalu diucapkan politikus AS sepenuhnya hanya untuk melayani kepentingan hegemoninya sendiri, mitranya seperti Inggris pun mengalami ancaman dan penindasan. Peraturan hegemoninya ini merusak perdamaian dunia dan kerja sama internasional, tapi AS tidak memedulikannya sama sekali.