Wang Yi Temui Menlu AS

2022-09-24 10:17:10  

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menggelar pertemuan dengan Menteri Luar AS Antony Blinken di tempat penginapan delegasi tetap Tiongkok untuk PBB di New York pada hari Jumat kemarin (23/9).

Wang Yi mengatakan, hubungan Tiongkok-AS saat ini tengah mengalami kesulitan serius, dan AS seharusnya menarik pelajaran daripadanya. Hubungan Tiongkok-AS tengah berada di titik krusial, kedua pihak hendaknya bertolak dari sikap yang bertanggung jawab terhadap dunia, sejarah maupun rakyat kedua negara untuk mendirikan jalur tepat yang dapat mendorong hubungan kedua negara kembali ke posisi stabil.

Menanggapi tindakan salah AS dalam masalah Taiwan baru-baru ini, Wang Yi telah secara menyeluruh membeberkan pendirian serius Tiongkok. Ia menekankan, masalah Taiwan adalah inti sari dari kepentingan utama Tiongkok. Memelihara kedaulatan dan integritas wilayah adalah misi prioritas Tiongkok, yang selamanya tidak akan tergoyah. AS pernah secara tegas memberikan komitmen politik kepada Tiongkok terkait masalah Taiwan. Buktinya adalah tiga komunike Tiongkok-AS pada masa lalu dan komitmen pemerintah Biden yang berulang kali menyatakan tidak mendukung “kemerdekaan Taiwan”. Akan tetapi apa yang dilakukan pemerintah AS sangat kontras dengan komitmennya. Tindakan-tindakannya adalah untuk merusak kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok, serta menghalangi penyatuan kembali Tiongkok secara damai, bahkan secara terbuka mengumumkan akan membantu pertahanan Taiwan. Dengan ini AS telah menyampaikan pesan dan sinyal yang salah benar dan sangat bahaya. AS harus kembali ke tiga komunike bersama Tiongkok-AS dan prinsip satu Tiongkok, menegaskan kembali kebijakan satu Tiongkok, dan secara terang-terangan menyatakan sikapnya yang menentang kegiatan separatis Taiwan.

Wang Yi menunjukkan, Tiongkok dan AS sebagai dua negara besar di samping memiliki kepentingan bersama juga mempunyai perselisihan yang mendalam, hal ini tidak akan berubah. Tiongkok mengharapkan AS membetulkan rekognisinya terhadap Tiongkok, mawas diri dan mengubah kebijakannya yang menindas Tiongkok, tidak lagi memperlakukan Tiongkok dengan bertolak dari posisi kekuatan, dan melepaskan kebijakannya yang membendung perkembangan Tiongkok, dan juga tidak dengan mudah melakukan bullying secara sepihak. Hendaknya menciptakan nuansa kondusif bagi pemulihan hubungan normal dan mendorong hubungan kedua pihak kembali ke jalur perkembangan yang sehat dan stabil.

Blinken menyatakan, hubungan AS-Tiongkok saat ini berada dalam kesulitan, dan perlunya mendorong hubungan bilateral kembali ke jalur stabil yang sesuai dengan kepentingan bersama kedua pihak. Kedua negara memiliki pengalaman mitigasi perselisihan, AS bersedia melakukan komunikasi dan dialog yang tulus dengan Tiongkok untuk menghindari kesalahpahaman. Blinken menegaskan kembali bahwa AS tidak mengusahakan perang dingin baru, dan kebijakannya tentang satu Tiongkok tidak berubah, serta tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.