Kemenlu: ‘Tangan Hitam’ AS Semakin Panjang di Siber

2022-09-29 11:07:27  

Pusat Penanganan Darurat Virus Komputer Nasional Tiongkok (CVERC) baru-baru ini mengeluarkan laporan investigasi kedua terkait serangan siber yang dilakukan NSA (National Security Agency) AS terhadap Universitas Polytechnical Barat Laut (NPU) Tiongkok. Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin hari Rabu kemarin (28/9) menyatakan, ‘tangan hitam’ AS semakin panjang di siber, ini telah menjadi hal yang diperhatikan bersama oleh komunitas internasional.

Dikabarkan, ini merupakan ketiga kalinya badan terkait Tiongkok mengeluarkan laporan investigasi terkait NSA AS yang dengan niat jahat menyerang NPU melalui siber, secara detail mengungkapkan serangan siber Kantor TAO di bawah naungan NSA untuk melakukan infiltrasi mendalam terhadap jaringan internal NPU dalam rangka mencuri informasi sensitif terkait password, otentikasi, dan data-data krusial lainnya.

Terkait hal tersebut, Wang Wenbin menyatakan, belakangan ini Tiongkok telah melalui berbagai jalur menuntut AS memberikan penjelasan mengenai serangan siber yang berniat jahat dan segera menghentikan aksi ilegal. Sejauh ini, AS belum memberikan penjelasan. 


Wang Wenbin menunjukkan, sebagai negara hacker terbesar yang mencuri informasi rahasia di dunia maya, AS telah melakukan pengontrolan dan pencurian masif di siber di seluruh dunia melalui keunggulannya yang mutlak di internet. Hal itu dilakukan AS untuk mendapat keuntungan politik, militer, diplomatik dan perdagangan.

Wang Wenbin menekankan, semakin banyak kenyataan membuktikan, AS adalah ancaman terbesar bagi keamanan siber. Tiongkok menyerukan berbagai negara bersatu padu untuk bersama memboikot kegiatan hegemonis yang melanggar kedaulatan siber dan merusak ptatanan internasional, bersama menciptakan ruangan siber yang damai, aman, terbuka dan kooperatif.