Banyak Keluarga di Eropa akan Melewati Musim Dingin dengan Serbuk Kayu Bakar

2022-10-10 12:04:29  

Menurut laporan Lianhezaobao hari Minggu kemarin (09/10), bagi banyak keluarga Eropa, musim dingin yang akan dating mungkin akan sangat sulit untuk dilewati. Dalam situasi pasokan energy yang terdampak oleh bentrokan Rusia-Ukraina, serta meningkatnya inflasi di berbagai negara, Eropa sedang mengalami krisis energi yang parah.

Laporan tersebut mengatakan, karena tidak stabilnya pasokan dan melonjaknya harga gas alam, banyak keluarga Eropa akan beralih menggunakan kayu bakar dan serbuk kayu bakar untuk pemanasan. Belakangan ini, sebuah sensus di Inggris menunjukkan, karena melonjaknya harga energi, 20% lebih responden berencana untuk tidak menyalakan pemanas pada musim dingin kali ini.

Menurut laporan, karena terdampak situasi Ukraina, banyak konsumen dan perusahaan pemanasan di Eropa khawatirakan kekurangan gas alam, kemudian beralih ke bahan bakar non-fosil dengan biaya yang lebih rendah, dan ini mengakibatkan kurang cukupnya pasokan kayu bakar dan serbuk kayu, dan harganya pun naik.

Menurut laporan, di Prancis, kini harga satu ton serbuk kayu adalah 600 Euro, harganya hampir naik satu kali lipat. Hungaria telah melarang ekspor serbuk kayu untuk menjamin pasokan. Romania menempatkan batas atas harga borongan serbuk kayu selama enam bulan.

Penanggung jawab Badan Pelestarian Lingkungan Swedia mengatakan bahwa mereka khawatir orang-orang akan mengambil apa saja yang dapat mereka bakar. Kalau tidak tahu bagaimana membakar kayu dengan cara tepat, itu akan mengakibatkan meningkatnya level polusi.