Apa Peran Inisiatif Pembangunan Global?

2022-10-13 14:41:47  

Pada tanggal 2 Juni 2018, Presiden Laos Boungnang Vorachith berkunjung ke Desa Shibadong, Provinsi Hunan Tiongkok.

Surat balasan Boungnang Vorachith untuk warga Desa Shibadong

“Dewasa ini, Laos sedang sekuat tenaga melaksanakan pengentasan kemiskinan dan berupaya untuk terlepas dari keadaan terbelakang, praktik sukses desa Shibadong telah memberikan pengalaman yang berharga bagi Laos.”

Demikian isi surat balasan Presiden Laos Boungnang Vorachith kepada warga desa Shibadong, Provinsi Hunan Tiongkok. Tanggal 2 Juni 2018, seusai mengunjungi Beijing, Boungnang Vorachith langsung memimpin delegasinya menuju desa Shibadong untuk melakukan inspeksi di lokasi, dan menjajaki pengalaman pengentasan kemiskinan. Beberapa tahun belakangan ini, Laos memperluas skala industrinya dan mendorong lebih banyak orang untuk meningkatkan pendapatannya dengan belajar dari praktik pengentasan kemiskinan akurat Tiongkok.


Upacara Kelulusan Kuliah Penataran Teknologi Juncao dan Padi Gogo Bantuan Tiongkok ke-9 di Papua Nugini

Hingga bulan Januari tahun 2021, pakar program teknologi Juncao dan padi gogo bantuan Tiongkok di Papua Nugini sudah menggelar 10 kelas penataran. Teknologi Juncao dan padi gogo sudah dengan sungguh-sungguh menyejahterakan rakyat setempat di bidang inovasi pertanian, pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan. Provinsi Eastern Highlands sudah menetapkan Juncao dan padi gogo sebagai industri terbesar kedua dan ketiga setelah kopi. Terutama Juncao, sudah dijuluki sebagai ‘tanaman kebahagiaan’ dan “tanaman kesejahteraan” oleh warga setempat, bahkan mereka pun menamakan murid-murid mereka sebagai Juncao, untuk menyatakan terima kasih atas bantuan Tiongkok.

Selama ini, Tiongkok selalu menjunjung konsep penyejahteraan, inklusivitas dan pembangunan bersama, membantu negara-negara berkembang membangun sejumlah besar fasilitas infrastruktur dan mengadakan sejumlah besar kerja sama teknologi, serta mendorong perbaikan kesejahteraan rakyat di negara-negara berkembang, agar hasil pembangunan dapat dirasakan oleh rakyat mancanegara dengan lebih baik. Di depan Rapat Dialog Tingkat Tinggi Pembangunan Global yang digelar bulan Juni lalu, pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping sempat mengumumkan tindakan penting Tiongkok dalam pelaksanaan GDI, termasuk eskalasi dana bantuan kerja sama Selatan-Selatan menjadi “Dana Pembangunan Global dan Kerja Sama Selatan-Selatan”, guna memperdalam kerja sama pengentasan kemiskinan global, mendirikan pusat promosi pembangunan global, dan membangun jaringan ilmu pengetahuan pembangunan global.

Rapat Dialog Tingkat Tinggi Pembangunan Global telah meluncurkan 32 daftar hasil, yang mencakup 8 bidang penting terkait GDI, antara lain pendirian Aliansi Mitra Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Global, mencanangkan Aksi Khusus Pendorongan Produksi Pangan, mendirikan Aliansi Kerja sama Inovasi dan Litbang Vaksin Internasional, mendorong pembentukan kemitraan kerja sama energi bersih global, mendirikan jaringan pengelolaan berkelanjutan kehutanan global, menyelenggarakan konferensi pengembangan pendidikan vokasi sedunia, menyelenggarakan forum kerja sama digital GDI, serta menyediakan 100 ribu kuota seminar pelatihan bagi negara-negara berkembang.

Tiongkok akan kembali menyediakan bantuan vaksin sejumlah 1 miliar dosis kepada pihak Afrika, 600 juta dosis di antaranya adalah bantuan gratis.

Tiongkok bersedia memberikan bantuan pembangunan senilai 1,5 miliar dolar US kepada ASEAN dalam waktu tiga tahun ke depan, yang digunakan untuk menanggulangi pandemi dan rehabilitasi ekonomi di negara-negara ASEAN.


Selama satu tahun ini, di berbagai acara internasional, Presiden Xi Jinping telah memberikan komitmen seriusnya untuk mendorong pembangunan berbagai negara. Negara-negara ASEAN, Kepulauan Pasifik, Afrika dan Amerika Latin serta negara-negara Asia Tengah turut menyambut baik dan mendukung GDI.

Tiongkok selalu memperhatikan masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pembangunan dunia. Pakar dari The International Schiller Institute Richard Blake berpendapat, “Tiongkok tidak membual, namun membuktikan sebuah jalan yang baru dengan aksi nyata mereka.”