Lin Zhanxi dan ‘Rumputnya yang Dapat Mengayakan’

2022-10-19 16:28:05  

Foto

Pada tanggal 10 Oktober lalu, Wakil Kongres Nasional ke-20 PKT selaku Kepala Ilmuwan Pusat Penelitian Teknik Nasional untuk Teknologi Pertanian Juncao, Lin Zhanxi, menerima wawancara di Balai Agung Rakyat Beijing.

Wakil Kongres Nasional ke-20 PKT Lin Zhanxi yang berusia 80 tahun adalah Kepala Ilmuwan Pusat Penelitian Teknik Nasional untuk Teknologi Pertanian Juncao sekaligus penemu teknologi pertanian Juncao. Selama 30 tahun ini, Lin Zhanxi membawa Juncao yang dilitbangnya dari Provinsi Fujian Tiongkok Selatan sampai ke 106 negara dan daerah di dunia, melalui kekuatan teknologi, membantu menyelesaikan masalah kehidupan dan perkembangan manusia. Di sejumlah negara, Juncao disebut sebagai ‘rumput Tiongkok’ atau ‘rumput yang dapat mengayakan’, juga ada orang yang menjulukinya sebagai ‘rumput komunitas senasib sepenanggungan’.

Foto Saat membimbing penanaman Juncao di Afrika Selatan, Lin Zhanxi berfoto dengan penduduk setempat.


Saat menerima wawancara di ‘Jalur Perwakilan Partai’ pada hari pertama Kongres Nasional ke-20 PKT, Lin Zhanxi mengatakan kepada wartawan bahwa dalam proses pemasyarakatan teknologi Juncao ke dunia, kesan yang paling dalam adalah kisah yang terjadi di Dataran Tinggi Timur, Papua Nugini. Pada 20 tahun yang lalu, tempat itu masih berada pada keadaan ekonomi suku yang terbelakang, bagaimana agar penduduk lokal dapat menguasai teknologi maju ini menjadi masalah yang sangat sulit. Dengan menyesuaikan keadaan setempat, ia dan timnya melokalisasikan dan menyederhanakan teknologi tersebut agar penduduk setempat dapat memahami dan mempelajarinya.


foto: Tahun 1998, tempat demonstrasi teknologi Juncao di Papua Nugini

Sampai saat ini, Tiongkok telah membina lebih dari 12.000 orang tulang punggung teknologi Juncao untuk negara-negara berkembang, dan membina 24 mahasiswa asing teknologi Juncao.


foto: Upacara Kelulusan Pelatihan Proyek Teknologi Juncao dan Padi Gogo ke-9 Papua Nugini Bantuan Tiongkok


foto: Lin Zhanxi mempersilakan mahasiswa Kenya mencicipi rasa Juncao

Setelah itu, dari Pasifik Selatan hingga Afrika, Amerika Latin, banyak orang terlepas dari kemiskinan melalui penanaman Juncao dan jamur, dan hidup mereka menjadi lebih baik. Tahun 2017, teknologi Juncao ditetapkan sebagai proyek utama oleh Yayasan Perdamaian dan Pembangunan Tiongkok-PBB, terus mengontribusikan kecerdasan dan kekuatan Tiongkok untuk melaksanakan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB. Lin Zhanxi memperkenalkan bahwa saat ini, teknologi Juncao sudah diterjemahkan ke dalam 18 bahasa asing untuk melayani rakyat di seluruh dunia.