Menjelajahi Akar Budaya, Menguraikan Strategi Tiongkok,Kemitraan Global yang Setara, Terbuka dan Bekerja Sama (Episode ke-4)

Di Tiongkok terdapat pepatah kuno, “sedapnya rasa sup terletak pada perpaduan bumbu-bumbunya yang berbeda”. Pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping pernah mengutip pepatah ini untuk menguraikan pembentukan hubungan internasional tipe baru Tiongkok dengan prinsip keterbukaan dan inklusivitas. 

Menurutnya, di antara peradaban yang berbeda tidak ada superioritas atau inferioritas, yang ada hanyalah karakteristik dan wilayah yang berbeda. Perbedaan peradaban tidak seharusnya menjadi sumber konflik dunia, namun seharusnya menjadi kekuatan pendorong kemajuan peradaban manusia.

Dalam Kongres Nasional ke-20 PKT yang dibuka pada tanggal 16 Oktober lalu, Xi Jinping kembali mengimbau untuk menghormati keanekaragaman perabadan dunia, dengan komunikasi peradaban mengatasi celah peradaban, dengan saling mempelajari peradaban menghindari bentrokan peradaban, dengan koeksistensi peradaban melampaui superioritas peradaban, bersama-sama menghadapi tantangan global. Rakyat Tiongkok bersedia bergandengan tangan dengan rakyat sedunia menciptakan masa depan yang lebih indah.

Keanekaragaman mendatangkan komunikasi, komunikasi menghasilkan pembauran, sedangkan pembauran membuahkan kemajuan. Peradaban yang beranekaragam menjadi kekuatan kemajuan manusia yang tak pernah habis.