Karier Politik serta Fondasi Pikiran dan Teori Xi Jinping

2022-10-26 16:08:36  

Kantor Berita XINHUA hari Selasa kemarin merilis sebuah artikel yang berjudul Pemimpin Perjalanan Baru, Xi Jinping. Artikel tersebut mengungkapkan detail kehidupan karier politik Xi Jinping dan memaparkan fondasi pikiran dan teori Xi Jinping di bidang pemerintahan negara.

Dalam sidang pleno ke-1 Komite Sentral ke-20 PKT yang diadakan baru-baru ini, Xi Jinping terpilih kembali sebagai Sekjen Komite Sentral PKT.

Melalui sejumlah besar kisah dan detail, artikel itu secara terinci memperkenalkan pengalaman, pendidikan keluarga, riwayat pekerjaan dan prestasi pemerintahan Xi Jinping.

Artikel tersebut mengatakan, sebagai Sekjen Komite Sentral PKT yang lahir di Tiongkok baru, Xi Jinping merasakan kebanggaan atas berdirinya republik, dengan antusias yang tinggi ikut serta dalam reformasi dan keterbukaan, melakukan perancangan sistematis pembangunan berjangka panjang Tiongkok dan memimpin rakyat berbagai etnis Tiongkok menjadi lebih kuat. Ia memiliki popularitas yang sangat tinggi dalam rakyat dan telah mendapat pengakuan dan pujian tinggi dari periset dan politikus negara-negara asing.

Artikel juga memperkenalkan, ketika ia memangku jabatannya 10 tahun yang lalu, Tiongkok sudah menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia, tapi Tiongkok menghadapi banyak tantangan seperti korupsi, polusi lingkungan dan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Ia melaksanakan pedoman strategis pengelolaan partai secara ketat dan hal ini telah memainkan peranan yang krusial dalam memulihkan reputasi partai berkuasa. Ia mengemukakan bahwa demokrasi Tiongkok adalah demokrasi rakyat seluruh proses dan digunakan untuk memecahkan masalah yang ingin dipecahkan rakyat, bukan demokrasi formalis yang dibangunkan saat pemilu tiba dan memasuki masa dorman setelah pemilu selesai. Sebagai Presiden pertama yang bersumpah di depan UUD, ia berupaya mendorong agar pemerintahan negara yang berdasarkan hukum secara menyeluruh ini menjadi sebuah revolusi mendalam dalam pemeritahan negara. Ia menjadikan ‘pembangunan yang berpusat pada rakyat’ sebagai azas tujuan, mengemukakan konsep pembangunan yang kreatif, koordinatif, hijau, terbuka dan eksklusif, serta mendorong realisasi kemakmuran bersama seluruh rakyat.

Sejumlah besar rincian artikel tersebut memanifestasikan keulatan dan keberanian Xi Jinping dalam menghadapi risiko dan tantangan di dalam dan luar negeri. Artikel mengatakan, dalam menghadapi kesulitan, ia tak pernah mundur; demi cita-cita, ia tidak pernah menyerah.

Artikel juga meninjau kembali kunjungan-kunjungannya di luar negeri, kehadirannya dalam konferensi internasional dan suasana-suasana saat ia mengemukakan inisiatif dan langkah-langkah terkait sejumlah masalah internasional, yang menunjukkan bahwa ia mengapresiasi keanekaragaman peradaban manusia dan ingin agar peradaban dunia dapat berkembang bersama. Konsep komunitas senasib sepenanggungan manusia yang dikemukakannya dicantumkan dalam Konstitusi PKT dan UUD Tiongkok, dan juga ditulis dalam dokumen penting PBB.

Artikel menunjukkan, modernisasi Tiongkok yang dipimpin Xi Jinping berupaya memecahkan berbagai kesulitan dalam perkembangan sosial manusia dan dianggap sebagai penciptaan bentuk baru peradaban manusia. Berdasarkan cetak biru pembangunan yang dirancang Xi Jinping, sampai tahun 2035, Tiongkok sebagai negara berkembang terbesar di dunia, pada pokoknya akan merealisasi modernisasi, dan ini berarti bahwa lebih dari 1 miliar jiwa populasi akan memasuki modernisasi secara keseluruhan dalam sejarah manusia. Tiongkok dengan cara uniknya mencapai prestasi yang luar biasa dalam proses modernisasi dunia dan ini merupakan sumbangan terbesar PKT kepada usaha kemajuan manusia.

Artikel pada akhirnya menunjukkan, perjalanan baru modernisasi Tiongkok untuk mendorong kebangkitan jaya Bangsa Tionghoa, dan konsep komunitas senasib sepenanggungan manusia untuk mendorong perdamaian abadi, keamanan universal, kemakmuran bersama, keterbukaan dan keinklusifan, serta dunia yang bersih dan indah kini sudah dimulai. Artikel tersebut mengutip sebuah kalimat klasik Tiongkok yang mengatakan, “meskipun jalan panjang dan penuh tantangan, namun dengan terus maju berjuang, tujuan pasti akan terwujud”.