Sejumlah Politikus AS adalah ‘Investor Saham yang Hebat’

2022-10-28 13:56:04  

Di Amerika Serikat (AS), jika berbicara tentang ‘investor saham yang hebat di Bukit Capitol (Capitol Hill)”, yang pertama-tama diingat adalah keluarga Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi. Sebenarnya, tidak hanya keluarganya yang dapat disebut sebagai ‘investor saham terhebat” di Washington, dan tentunya tidak hanya di Bukit Capitol saja.

Dari tahun 2016 hingga 2021, formulir pengungkapan harta 12.000 pejabat pemerintah menunjukkan, saham yang dipegang atau diperdagangkan oleh lebih dari seperlima pejabat itu naik turun menurut keputusan departemen mereka sendiri.

‘Risiko’ negara dan rakyat AS sering menjadi ‘peluang’ sejumlah orang untuk menggaet keuntungan. Di kongres AS, keadaan itu juga sering terjadi. Sebulan yang lalu, foto 97 anggota Kongres AS atau sekitar seperlima dari jumlah total anggota Kongres AS diterbitkan di New York Times. Menurut hasil investigasi harian tersebut, dari tahun 2019 sampai 2021, transaksi saham yang dilaporkan oleh para anggota Kongres tersebut memiliki jumlah yang sama dengan pekerjaan komite mereka. Sedangkan ketika mereka membeli atau menjual saham, sering kali bertepatan dengan waktu ketika Kongres AS menyelidiki perusahaan terkait atau merilis informasi penting.


‘Investor saham yang hebat’ dari kalangan politikus yang terus terungkap itu mengundang ketidakpuasan keras dari masyarakat. Mengapa politikus AS dapat secara sewenang-wenang menggunakan jabatannya untuk mengupayakan kepentingan sendiri? Sebab langsungnya adalah, hukum saat ini kurang tegas untuk membatasi mereka. Hukum yang longgar itu memudahkan para politikus menguasai bursa saham dengan informasi intern. Sementara itu, pemerintah AS juga berupaya membela perilaku itu.

Yang lebih ironis adalah, pejabat AS yang mengupayakan kepentingannya sendiri dengan celah peraturan itu justru berhak membuat undang-undang, sekaligus memegang uang dan kekuasaan. ‘Investor saham yang hebat’ di Washington bagaikan tikus serakah yang terus merugikan kepentingan umum dan sistem negara AS. Analis berpendapat, politikus AS main saham dengan memanfaatkan informasi intern, hal itu barangkali akan menjadi salah satu tumor masyarakat AS yang sulit sembuh, seperti kekerasan senjata dan donasi politik. Menurut hasil survei terbaru Gallup, tingkat kepercayaan masyarakat AS terhadap Kongres menurun sampai titik terendah yaitu hanya 7 persen saja.

Dari hakikatnya, transaksi saham politikus AS yang memanfaatkan informasi intern merupakan sebuah ‘korupsi institusional’ Ketika mereka berkorupsi tanpa dihukum, hal itu melambangkan disfungsi sistem AS dan kemerosotan politik AS.