Acara "Idiom Klasik dari Xi Jinping" episode ke-1 kemarin (4/11) diputar di TVRI. Acara ini merupakan hasil kerja sama TVRI dan China Media Group dalam rangka menyambut KTT G-20 yang akan diselenggarakan di Bali mendatang.
"Idiom Klasik dari Xi Jinping" episode ke-1 bertema "Kerja Sama dan Menang Bersama", mantan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo dan Wakil Sekjen Perhimpunan Alumni Tiongkok di Indonesia Sukron Makmun sebagai narasumber berbahas dua idiom klasik yang pernah dikutip dalam pidato Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk memperlihatkan konsepnya untuk melakukan kerja sama antar negara.
"Jika Anda membuat rencana, Anda harus membuat rencana demi seluruh masyarakat, bukan rencana untuk kepentingan diri sendiri","Sulit bagi seseorang untuk bangkit sendirian, tetapi akan lebih mudah dan cepat jika bangkit bersama-sama". Kedua idiom ini memperlihatkan Tiongkok merupakan negara yang mementingkan kerja sama antar negara dan menang bersama.
“Hubungan Indonesia dan Tiongkok sangat dekat, khususnya setelah kedua negara menandatangani kesepakatan hubungan antara kedua negara di level kemitraan strategis pada tahun 2013 yang lalu, ini sangat penting dalam perkembangan hubungan kedua negara, dan akhir-akhir ini kerja sama dalam menanggulangi Covid-19 juga membuktikan hubungan kedua negara sangat baik. Perkembangan ini semua dikarenakan konsep Xi Jinping dalam mengembangkan hubungan internasional, dan kita bisa cari tahu idiom-idiom yang pernah dikutip dari pidatonya, ” dekmikian dikatakan Soegeng Rahardjo.
Sukron Makmun yang juga menjabat sebagai Intelektual muda NU dalam acara tersebut mengatakan, sebenarnya kecerdasan-kecerdasan Tiongkok memiliki kesamaan dengan agama Islam dan budaya Indonesia. Budaya Tiongkok dengan Indonesia tidak bisa dilepaskan, perkembangan kedua negara juga dibutuhkan bergandengan tangan, baik di bidang perdagangan dan investasi, maupun di bidang transfer teknologi.
Acara khusus "Idiom Klasik dari Xi Jinping" totalnya memiliki tiga episode, episode selanjutnya akan ditayangkan pada tanggal 8 dan 22 November mendatang, tetap di Indonesia Bicara, TVRI.