Pakar Indonesia: Tiongkok tidak hanya petik buah persik sendirian, tetapi menyebar bibitnya supaya pohon persik tumbuh di mana-mana

2022-11-11 16:42:31  

Program serial acara bincang-bincang ‘Idiom Klasik Presiden Xi Jinping’ yang diproduksi bersama oleh China Media Group (CMG) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) baru-baru ini ditayangkan di TVRI pada jam prime time. Para tamu acara membahas mendalam seputar idiom-idiom klasik yang dikutip Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidato-pidatonya yang disampaikan di berbagai acara, dan mereka sepakat menganggap bahwa idiom-idiom tersebut menunjukkan gagasan cerdas, wawasan internasional dan kepedulian luas pemerintahan Presiden Xi terhadap umat manusia.

 

Pohon persik tak dapat berbicara, namun kecantikan bunga dan kelezatan buahnya menggoda orang untuk memetik bunga dan buahnya.”


Presiden Xi mengutip idiom ini dalam pidatonya di depan upacara pembukaan Forum Puncak Kerjasama Internasional “Sabuk dan Jalan” di Beijing pada tahun 2017. Director of Strategic Research dari Gentala Institute, Christine S. Tjin berpendapat, kalimat ini dapat dikatakan sebagai sebuah ungkapan populer di Tiongkok. Buah persik tidak hanya cantik rupanya, manis rasanya, juga masuk dalam banyak cerita dan legenda Tiongkok. Kalimat ini merefleksikan upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh Tiongkok dibawah pimpinan Xi Jinping. Tiongkok tidak hanya memetik buah dari pohon persik, tapi juga menyebarkan bibit-bibitnya melalui proyek Belt and Road, sehingga tumbuh lebih banyak pohon persik untuk dinikmati bersama. Menurut Lili Yan Ing, Lead Advisor For Southeast Asia Region AT ERIA, dari konteks ekonomi, jika Tiongkok dapat secara konsisten menghasilkan produk-produk dengan harga yang lebih murah, atau dengan kualitas yang lebih baik, maka dengan strategi seperti itu, Tiongkok bisa menghasilkan produk-produk yang kompetitif dan diminati di pasar internasional.