Di depan jumpa pers rutin yang dipimpin Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada hari ini (17/11), ada wartawan bertanya, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo bersama menyaksikan upacara uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Media mencatat, agenda Presiden Xi di Indonesia sangat padat, mengapa khusus mengaturkan penyaksian kali ini?
Mao Ning menyatakan, KCJB merupakan proyek flagship dalam pembangunan bersama ‘Sabuk dan Jalan’ yang langsung didorong pemimpin Tiongkok-Indonesia, merupakan proyek konstruksi luar negeri pertama yang sepenuhnya menggunakan sistem perkeretaapian, teknologi, dan komponen industri Tiongkok, juga adalah kereta cepat pertama Indonesia bahkan Asia Tenggara. Ketika Presiden Xi mengunjungi Indonesia pada tahun 2013, dia mengajukan prakarsa untuk pembangunan bersama ‘Jalur Sutra Maritim Abad ke-21’, tahun depan genap 10 tahun pengajuan inisiatif ‘Sabuk dan Jalan’. Dirampungkannya KCJB nanti akan menandakan pembangunan bersama ‘Sabuk dan Jalan’ Tiongkok-Indonesia memasuki masa panen, hal ini berarti tonggak sejarah.
Mao Ning mengatakan, “Setelah KCJB dirampungkan, waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung akan dipangkas dari tiga jam dulu menjadi 40 menit, akan mendorong perkembangan sosial dan ekonomi setempat, dan meningkatkan taraf interkonektivitas regional. Saya dengar sebuah lagu rap berjudul <Lagu Tentang KCJB>, lagu ini cepat viral di medsos Indonesia, hal ini mencerminkan antusiasme masyarakat Indonesia akan perampungan KCJB.
Mao Ning menyatakan, Presiden Xi dan Jokowi sangat mengakui sinergi Inisiatif Sabuk dan Jalan dengan Poros Maritim Global, dan mencapai kesepahaman penting mengenai peningkatan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia dan pembangunan bersama Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, kedua pemimpin masih menyaksikan penandatanganan banyak dokumen kerja sama. Saya yakin di bawah kepemimpinan strategis pemimpin kedua negara, hubungan Tiongkok-Indonesia akan mengalami perkembangan kuat, memberikan kontribusi lebih besar untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara serta mendorong solidaritas dan koordinasi antar negara berkembang.