Pernyataan Bersama RRT dan RI

2022-11-17 15:47:49  

(Bali, 16 November 2022)

Pertama, atas undangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping menghadiri KTT ke-17 G20 di Bali, Indonesia. Pada tanggal 16 November 2022, kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan bilateral dalam suasana yang hangat dan bersahabat, kedua pihak bertukar pendapat mengenai hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia, situasi saat ini dan masalah-masalah penting, kedua pihak mencapai kesepahaman penting mengenai peningkatan hubungan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia dan pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.

Kedua, Tiongkok mengucapkan selamat kepada Indonesia yang sukses menggelar KTT G20. Indonesia mengucapkan selamat kepada PKT yang seukses menggelar Kongres Nasional ke-20 .

Kedua pihak berpendapat, Tiongkok dan Indonesia sebagai negara berkembang besar dan perwakilan dari negara emerging market berpegang teguh pada pikiran pembangunan yang berintikan rakyat, gagasan dan pendirian kedua pihak saling terkoneksi, kepentingan kedua pihak saling berkaitan, prospek dan nasib kedua pihak saling berhubungan. Kedua negara akan mengadakan pertukaran pengalaman pengelolaan negara berlevel tinggi, bersama mendorong pembangunan modernisasi, meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara, serta memberikan kontribusi yang lebih besar di bidang perdamaian dunia, kerja sama dan usaha pembangunan.

Ketiga, kedua pihak sepakat memutuskan untuk mewarisi pikiran tradisional Tiongkok yaitu ‘bertetangga rukun’, ‘harmonis dalam keragaman’ dan ide Indonesia ‘gotong royong’, dan ‘Bhinneka Tunggal Ika’, menaati tujuan dan prinsip Piagam PBB, lima prinsip hidup berdampingan secara damai dan Semangat Bandung, bersama-sama membangun komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.

Keempat, terus memperdalam hubungan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia serta mendorong penerapan dan penuntasan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia, kedua pihak menyusun ‘Rencana Aksi untuk Meningkatkan Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia (2022-2026)’, secara sistemis merencanakan dan mengatur pertukaran dan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang pada lima tahun ke depan.

Kelima, kedua pihak menegaskan kembali untuk berpegang teguh pada prinsip tidak mengintervensi urusan intern masing-masing, terus saling mendukung satu sama lain pada masalah-masalah terkait kepentingan inti termasuk kedaulatan negara, keamanan dan keutuhan wilayah.

Keenam, pemimpin kedua negara bersama-sama menyaksikan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), mengakui sinergi antara inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan dan Poros Maritim Dunia, dan mendorong proyek  pembangunan ikonik KCJB mencapai kemajuan positif. Kedua pihak berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur mempunyai makna yang penting bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, kedua pihak juga sepakat untuk mendorong pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra serta Poros Maritim Dunia dengan kualitas tinggi.

Ketujuh, kedua negara sangat mementingkan kerja sama pembangunan berkelanjutan, dan akan memperdalam kerja sama di bidang pengentasan kemiskinan, revitalisasi desa dan pembiayaan pembangunan, bersama-sama berkontribusi tenaga untuk pembangunan kawasan dan pemulihan global pasca wabah.

Kedelapan, kedua negara sangat mementingkan kerja sama kesehatan, serta akan lebih lanjut mendorong kerja sama seluruh rantai industri vaksin dan litbang obat-obatan, membantu Indonesia membentuk pusat produksi vaksin regional, dan menyempurnakan pengelolaan kesehatan publik global. 

Kesembilan, kedua pihak akan mempercepat pemulihan pertukaran personel pasca wabah, memperdalam kerja sama di bidang inovasi teknologi, pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan pemuda, mempererat pertukaran budaya, meningkatkan hubungan antar rakyat.

Kesepuluh, kedua pihak akan memanfaatkan mekanisme kerja sama maritim kedua negara, memperdalam kerja sama di bidang penelitian ilmiah kelautan dan pelestarian lingkungan, keamanan pelayaran, pencegahan dan mitigasi bencana, kerja sama pembangunan kapasitas maritim dan bidang perikanan, menciptakan titik terang baru kerja sama maritim.

Kesebelas, pihak Tiongkok dengan sekuat tenaga mendukung Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN 2023. Kedua pihak akan secara aktif melaksanakan perjanjian RCEP.

Kedua belas, kedua pihak berpendapat bahwa Tiongkok dan Indonesia memiliki kepentingan bersama di bidang pemeliharaan perdamaian dan kestabilan melalui dialog dan jalur diplomatik, akan bersama-sama mengatasi persengketaan kawasan dan tantangan global seperti terorisme, perubahan iklim, keamanan siber dan keamanan hayati.

Ketiga belas, kedua pihak akan berusaha meningkatkan multilateralisme, dengan teguh memelihara kepentingan negara-negara berkembang dan keadilan internasional, serta memberikan sumbangan yang lebih besar untuk mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Keempat belas, selama pertemuan, kedua pihak menandatangani rencana kerja sama dalam kerangka penyinergian prakarsa pembangunan bersama ‘Sabuk dan Jalur Sutra’ dan visi ‘Poros Maritim Dunia’, perjanjian untuk memperluas dan memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi bilateral, serta menandatangani dokumen-dokumen kerja sama di bidang ekonomi digital, pendidikan, pelatihan profesi, pertanian, kesehatan, tanaman obat, media, pembiayaan infrastruktur dan ekspor pisang Indonesia ke Tiongkok.

Kelima belas, kedua pihak berpendapat bahwa pertemuan pemimpin kedua negara mempunyai arti sebagai tonggak sejarah bagi perkembangan hubungan Tiongkok dan Indonesia. Pemimpin kedua negara akan memelihara komunikasi rutin, memegang kemudi perkembangan hubungan kemitraan strategis komprehensif dan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.