Menjelang Keberangkatan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke KTT G20 Bali, Pusat Program Bahasa Kawasan Asia dan Afrika di bawah naungan China Media Group (CMG) meluncurkan kegiatan interaksi daring ‘Bersama Kita Lebih Cepat’ lomba tantangan tari tangan yang mengangkat tema Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Terhitung hingga tanggal 14 November lalu, perlombaan ‘Bersama Kita Lebih Cepat’ tersebut sudah mencatat jumlah penayangan sebanyak 400 juta tayang dan 160 ribu komentar di beragam medsos seperti Tiktok, SnakVideo dan Facebook. Kedua angka tersebut sudah membukukan rekor terbaru Tiongkok dan Indonesia dalam hal interaksi media sosial. Kini, kegiatan tersebut masih berlangsung dengan semarak, dan diharapkan akan menjadi salah satu topik trending fenomenal di kawasan Asia.
KCJB adalah proyek ikonik dalam pembangunan Sabuk dan Jalan serta kerja sama pragmatis Tiongkok-Indonesia, sekaligus proyek pembangunan pertama yang dikerjakan oleh Tiongkok dengan melibatkan seluruh sistem, semua unsur dan segenap rantai industri di luar negeri. Dengan berlatar belakang pembangunan KCJB, Pusat Program Bahasa Asia dan Afrika CMG telah mengundang tokoh-tokoh berbagai kalangan dan selebriti pemilik akun serta warganet baik di Indonesia maupun di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam lomba ‘Bersama Kita Lebih Cepat’ tersebut, yang menjadi slogan dalam kegiatan interaksi tersebut. Dengan peluncuran acara tersebut, CMG ingin ikut andil dalam memeriahkan uji coba dinamis EMU proyek KCJB yang segera akan dilakukan. Sejalan dengan beredarnya ‘tarian tangan’ di medsos, kereta cepat atau kereta peluru telah semakin terkenal di dunia sebagai ‘kartu nama’ Tiongkok, apalagi seiring dengan beredarnya kegiatan ‘flashmob’ baik secara daring maupun luring, animo masyarakat Indonesia terhadap KCJB pun menjadi semakin tinggi.
Tarian tangan ‘Bersama Kita Lebih Cepat’ dilakukan dengan mengikuti irama tiga lagu populer yang masing-masing telah rilis pada tahun 1980-an, 90-an dan 2000, dengan selipan efek suara meluncurnya kereta api dalam kecepatan tinggi, sehingga gayanya mudah diterima untuk beredar di medsos. Koreografinya yakni tarian yang dirancang dengan berbasis kereta cepat, dan melalui gerak tangan dapat menggambarkan kecepatan dan kemudahan kereta cepat sehingga terasa sangat menarik dan lucu.
Untuk mengatasi kendala bahasa di berbagai negara, pihak sponsor kegiatan tersebut sengaja melibatkan sejumlah selebriti online atau influencer dari negara-negara terkait, termasuk ‘selebriti super’ dengan jumlah pengikut di atas 5 juta orang, sehingga kegiatan tersebut dapat disebarluaskan ke banyak negara Asia dan Afrika. Para peserta kegiatan berasal dari belasan negara, antara lain, Indonesia, Jepang, Korsel, Turki, India, Myanmar, Sri Lanka, Afghanistan, Malaysia dan Nigeria.
Kegiatan ‘Bersama Kita Lebih Cepat’ telah mendapat respons ramai dari warganet Indonesia. Mereka beramai-ramai mendoakan harapan yang terbaik untuk KCJB, “narinya bertenaga banget kak, kaya kereta cepat kak!” Bunyi salah satu komen dari warganet Indonesia.
Para mahasiswa dari belasan universitas-universitas di Jakarta ikut menarikan tarian tersebut ke jalanan. Mereka menari di Jalan Sudirman Jakarta dalam bentuk ‘flasmob’ setelah melalui latihan selama satu pekan. Menurut kabar, pada pukul 5 dini hari, para mahasiswa dari berbagai universitas sudah berkumpul di lokasi, dan dalam proses itu, sebanyak 300 pejalan kaki juga ikut serta dalam flashmob dengan dukungan polisi lalin dan masyarakat.