Membawa Ideologi dalam Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Tidak Kondusif bagi Kepentingan Umum Internasional

2022-11-24 10:50:06  

Menanggapi perkataan Sekjen NATO seputar Tiongkok, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian di depan jumpa pers rutin yang diadakan hari Rabu kemarin (23/11) menekankan bahwa memasukkan ideologi dan nilai-nilai dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan tidak hanya tidak kondusif bagi kepentingan umum masyarakat internasional, tetapi juga akan merugikan kepentingan dirinya.

Dikabarkan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg baru-baru ini menyatakan, Tiongkok dengan sekuat tenaga meningkatkan pengontrolan terhadap infrastruktur penting, rantai pasokan dan sektor industri utama negara-negara Barat.

Menanggapi hal tersebut, Zhao Lijian menunjukkan, setelah perang dingin berakhir, ekspansi tentakel NATO semakin luas. NATO tidak hanya membawa ruang siber dan antariksa yang seharusnya ditangani oleh PBB dan lembaga -lembaga internasional khusus ke dalam pertahanan kolektif negara-negara anggota NATO, tapi juga lebih lanjut meningkatkan intervensinya di berbagai bidang sipil seperti perubahan iklim, infrastruktur, inovasi teknologi, rantai pasokan, kesehatan, dan energi. Sebagai organisasi regional, NATO seharusnya dengan sungguh-sungguh mematuhi ruang lingkup geografisnya, dan tidak berusaha untuk membuat ‘aturan keluarga’ sendiri dan berusaha menerobos atau melampaui otoritasnya.

Zhao Lijian menyatakan, pembentukan dan pengembangan rantai pasokan dan rantai industri global adalah hasil dari tindakan bersama hukum pasar dan seleksi perusahaan. Beberapa tahun belakangan ini, Tiongkok mengadakan kerja sama yang sehat dan setara dengan banyak negara dan perusahaan termasuk negara-negara anggota NATO, yang sangat menguntungkan rakyat kedua pihak.