Pemimpin Kuba dan Tiongkok Terus Injeksikan Dinamika Baru kepada Hubungan Kedua Negara

2022-11-25 14:06:01  

Atas undangan Sekjen Komite Sentral PKT selaku Presiden Tiongkok Xi Jinping, Sekretaris Pertama Komite Sentral Partai Komunis Kuba selaku Presiden Republik Kuba, Miguel Díaz-Canel Bermúdez mengadakan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada tanggal 24-26 November. Kantor berita Prensa Latina Kuba dalam laporannya pada tanggal 24 November menyatakan bahwa Miguel Díaz-Canel Bermúdez akan menjadi pemimpin pertama negara Amerika Latin dan Karibia yang mengunjungi Tiongkok setelah Kongres Nasional ke-20 PKT. Selama 62 tahun sejak hubungan diplomatik Kuba-Tiongkok terjalin, hubungan bilateral kedua negara terus diperdalam, pemimpin kedua negara terus menginjeksikan dinamika yang baru kepada hubungan kedua negara.

Laporan tersebut menunjukkan, ini adalah kedua kalinya Miguel Díaz-Canel Bermúdez mengadakan kujungan kenegaraan ke Tiongkok sebagai kepala negara Kuba. Sebelumnya, ia pernah mengunjungi Tiongkok pada bulan November 2018.

Duta Besar Kuba untuk Tiongkok Carlos Miguel Pereira saat menerima wawancara Prensa Latina menegaskan, pemimpin tertinggi Kuba dan Tiongkok memelihara dialog dan komunikasi yang erat dan telah membuat peta jalan untuk memperdalam kerja sama kedua negara. Sementara itu, pemerintah Kuba dan Tiongkok juga memiliki visi bersama untuk memelihara hukum internasional, multilateralisme sejti dan mempertahankan tuntutan adil negara-negara berkembang.

Pereira menyatakan, Kuba selalu mempertahankan prinsip Satu Tiongkok, mendukung Tiongkok memelihara kedaulatan negara dan keutuhan wilayahnya, serta menentang negara lain mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok. Ia juga menunjukkan, dalam Majelis Umum PBB dan pertemuan resmi lainnya, Tiongkok berkali-kali menentang embargo ekonomi AS terhadap Kuba. Ia menyampaikan terima kasih kepada Tiongkok atas dukungan tersebut.

Pereira juga menyebutkan kerja sama kedua negara di bidang bisnis dan keuangan. Ia menunjukkan, Tiongkok adalah mitra perdagangan   terbesar bagi Kuba, sedangkan perusahaan Tiongkok adalah partisipan penting dan investor utama proyek penting Kuba. Pertukaran ekonomi dan perdagangan makmur antara Kuba dan Tiongkok terlihat dalam pelaksanaan MOU Kerja Sama Pembangunan Bersama “Sabuk dan Jalan”. Selain itu, kedua negara juga memelihara kerja sama yang erat di bidang energi, e-commerce, teknologi biologi, dan layanan medis, memiliki prospek pengembangan yang luas.