PM Tiongkok Li Keqiang secara virtual menyampaikan pidatonya di depan Dialog Pengusaha dan Mantan Pejabat Senior Tiongkok-Jepang putaran ke-8 hari Senin kemarin (28/11).
Li Keqiang mengatakan bahwa Tiongkok dan Jepang adalah tetangga yang tak dapat dipindahkan. Sebagai ekonomi utama di dunia, Tiongkok dan Jepang memiliki kepentingan bersama dan ruang kerja sama yang luas. Menjaga perkembangan hubungan Tiongkok-Jepang yang stabil dan sehat sesuai dengan kepentingan kedua pihak, bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat kedua negara, juga bermanfaat bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan regional bahkan global. Ke depannya, kedua pihak hendaknya hidup berdampingan secara damai dan bersahabat, mematuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam empat dokumen politik antara Tiongkok dan Jepang, memandang pembangunan satu sama lain secara objektif dan rasional, saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara, menjaga lingkungan eksternal yang damai dan lingkungan sekitar yang stabil, dan mewujudkan pembangunan bersama Tiongkok-Jepang dan negara-negara kawasan.
Li Keqiang menunjukkan, kedua pihak saling melengkapi dengan keunggulan masing-masing dan terus mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan demi kebutuhan pembangunan nasional masing-masing. Tiongkok bersedia memperkuat dialog dan kerja sama dengan Jepang dalam ekonomi digital, pembangunan hijau, keuangan, perawatan medis, dan perawatan lansia, serta menjaga stabilitas dan kelancaran rantai industri dan rantai pasokan, agar dapat saling menguntungkan dan menang bersama secara lebih baik.
Sekitar 50 perwakilan dari kalangan bisnis, mantan pejabat senior, pakar dan cendekiawan Tiongkok dan Jepang, termasuk Zeng Peiyan, Fukuda Yasuo berpartisipasi dalam dialog tersebut.