Gunung Semeru di Jawa Timur mulai meletus pada hari Minggu dini hari (4/12) waktu setempat. Letusan sempat mereda pada hari Senin (5/12), namun abu vulkanik dari erupsi berpotensi mengakibatkan bencana longsor lumpur jika turun hujan lebat, dan sebagai penanggapannya, sebanyak 2.400 warga telah dievakuasi secara darurat.
Penjabat juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan kepada media setempat bahwa TNI, sukarelawan dan petugas pemerintah daerah masih terus mengungsikan warga dari sekitar gunung berapi, dan kini tercatat 2.489 orang telah dievakuasi ke 11 posko.
Jubir tadi menambahkan, hingga Senin pagi kemarin, letusan Semeru tampaknya sedikit mereda, namun tetap perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor dari abu vulkanik akibat hujan lebat serta ancaman dari aliran lahar letusan.
Status bahaya gunung berapi Indonesia terbagi dalam empat level dengan level keempat sebagai fase tertinggi. Gunung Semeru pernah meletus dahsyat pada Desember 2021, dan sejak itu status bahaya Gunung Semeru terus dipelihara pada fase ketiga, dan setelah terjadi letusan pada hari Minggu lalu, otoritas setempat telah menaikkan status bahayanya menjadi fase keempat.