Pendapat Tiongkok Didukung Luas oleh Komunitas Internasional

2022-12-09 10:54:50  

Selama Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri KTT Tiongkok-Arab pertama, KTT Tiongkok-Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), serta melakukan kunjungan kenegaraan di Arab Saudi, Think Tank CGTN dari CMG bersama dengan Pusat Penelitian Epstein untuk Media dan Komunikasi Global Universitas Tsinghua melakukan sebuah jajak pendapat global yang melibatkan 4.000 responden dari 20 negara di seluruh dunia. Survei tersebut menunjukkan, 94,2% responden global mengapresiasi nilai-nilai umum manusia yang diajukan Tiongkok seperti perdamaian, pembangunan, kesetaraan, keadilan, demokrasi dan kebebasan. Sedangkan 85% responden memuji konsep Komunitas Senasib Sepenanggungan Manusia.

Dalam satu dekade terakhir ini, Tiongkok menandatangani dokumen kerja sama pembangunan bersama Sabuk dan Jalan dengan 20 negara Arab, dan 17 negara Arab mendukung inisiatif Pembangunan Global yang diajukan Tiongkok. Secara global, terdapat 78,4% responden menyetujui inisiatif Pembangunan Global dan berpendapat bahwa ‘pembangunan adalah cara penting untuk menyelesaikan masalah global’, sedangkan 79,4% responden mengakui hasil kerja sama Kelompok Sahabat Inisiatif Pembangunan Global (Group of Friends of GDI) yang diikuti oleh Tiongkok, mereka berpendapat bahwa negara-negara dengan kekuatan negara komprehensif yang relatif maju harus melakukan tanggung jawab internasionalnya yang sepadan dengan kekuatan negaranya.

Kini, dunia sedang mengalami perubahan yang sebelumnya belum pernah terjadi selama seratus tahun terakhir ini, Tiongkok dan negara-negara Arab menghadapi tugas historik untuk mewujudkan kebangkitan kembali bangsa dan mempercepat pembangunan negara. Dalam survei tersebut, 85,2% responden berpendapat, berbagai negara seharusnya bertindak aktif untuk bersama-sama menangani tantangan risiko dalam pembangunan global. Sebanyak 84,7% responden berharap berbagai negara dapat bersama-sama mendorong terwujudnya pembangunan global yang lebih inklusif dan beragam, bersama-sama memelihara kestabilan ekonomi dunia. Selain itu, 84,1% responden berpendapat bahwa prasyarat dari kerja sama adalah menghormati jalan pembangunan dan sistem pemerintahan berbagai negara yang berbeda-beda, 89,6% responden berharap berbagai negara dapat menyelesaikan perselisihan internasional melalui dialog dan konsultasi.

Dalam survei tersebut, 85,6% responden menyetujui inisiatif Keamanan Global yang diajukan Tiongkok dan berpendapat bahwa keamanan adalah prasyarat dari pembangunan. Sebanyak 80,8% responden menentang hegemonisme, politik kekuasaan dan praktik pengenaan sanksi terhadap negara lain secara sewenang-wenang. Sebanyak 80,4% responden responden dari negara berkembang menunjukkan, pikiran Perang Dingin dan politik kekuasaan akan menjadi ancaman bagi perdamaian dunia, serta mengintensifkan tantangan keamanan, seluruh negara hendaknya bersama-sama membangun arsitektur keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan.