Hubungan Tiongkok-Negara-negara GCC yang “Tua Tapi Muda” Akan Tunjukkan Vitalitas yang Lebih Besar

2022-12-11 13:30:09  

Pada hari Jumat kemarin (9/12) waktu setempat, Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri KTT Tiongkok-Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Pertama yang digelar di Riyadh, ibukota Arab Saudi, dan menyampaikan pidato penting. Kedua pihak memutuskan untuk membangun dan memperkuat hubungan kemitraan strategis Tiongkok-Negara-negara GCC. 

Seperti apa hubungan kemitraan strategis Tiongkok-GCC? Presiden Xi Jinping mengajukan empat proposal--menjadi mitra yang bersama untuk mendorong solidaritas, mitra yang bersama mengupayakan perkembangan, mitra yang bersama membangun keamanan, serta mitra yang bersama memajukan peradaban.

 

Bagaimana Tiongkok dan negara-negara GCC mendorong kerja sama pragmatis pada tahap selanjutnya? Dalam KTT tersebut, presiden Xi Jinping mengusulkan bahwa dalam waktu 3 hingga 5 tahun mendatang, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan negara-negara GCC di beberapa bidang penting, termasuk membangun konfigurasi baru dalam kerja sama tiga dimensi di bidang energi, mendorong kemajuan baru dalam kerja sama investasi keuangan, memperluas bidang baru dalam kerja sama inovasi dan iptek, mewujudkan terobosan baru dalam kerja sama antariksa, menciptakan titik terang baru dalam kerja sama bahasa dan budaya.

Dalam KTT kali ini, presiden Xi Jinping mengatakan bahwa Tiongkok akan terus meningkatkan impor minyak mentah dari negara-negara GCC dan juga meningkatkan impor gas alam cair, serta mengusulkan untuk memperkuat kerja sama teknologi energi bersih dan rendah karbon. Tiongkok juga bersedia memperkuat kerja sama teknologi 5G dan 6G dengan negara-negara GCC.

Berdiri di titik awal sejarah baru, hubungan Tiongkok-Negara-negara GCC yang “tua tapi muda” pasti akan menunjukkan vitalitas yang lebih besar.