Wang Yi Adakan Pembicaraan Via Telepon dengan Menlu AS Antony Blinken

2022-12-23 15:31:00  


 

Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi Jumat hari ini (23/12) mengadakan pembicaraan via telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Wang Yi mengatakan, pada bulan November lalu, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Presiden Joe Biden di Bali, memberikan panduan strategis untuk mendorong hubungan kedua negara keluar dari kesulitan serius dan kembali ke jalur yang sehat dan stabil, memberikan sinyal positif kepada dunia luar. Delegasi kedua negara mengadakan serangkaian kontak sesuai dengan kesepakatan yang dicapai oleh kedua pemimpin negara yang pada umumnya bersifat menguntungkan. Tapi yang perlu ditunjukkan adalah, AS tidak boleh sambil berniat berdialog sambil melakukan penindasan, sambil berniat bekerja sama sambil menusuk dengan pisau. Ini bukan kompetisi yang rasional, melainkan penindasan yang tidak masuk akal, bukan mengendalikan perselisihan melainkan mempertajam kontradiksi, sebenarnya mereka masih melakukan trik lamanya yaitu melakukan penindasan sepihak. Hal ini tidak berhasil di masa lalu, juga tidak akan berhasil di masa mendatang. Tiongkok akan terus dengan tegas membela kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya. AS harus memperhatikan keprihatinan sah Tiongkok, berhenti menahan dan menekan pembangunan Tiongkok, terlebih tidak boleh terus menantang garis batas Tiongkok.

Wang Yi menekankan, kedua pihak harus berfokus melaksanakan kesepahaman yang dicapai kedua pemimpin negara melalui kebijakan riil dan aksi konkret. Pertemuan antar pejabat kedua pihak di Langfang berlangsung secara mendalam dan kontstruktif, hendaknya meningkatkan konsultasi terkait prinsip-prinsip panduan hubungan Tiongkok-AS, mendorong dialog di berbagai lapisan dan berbagai bidang secara tertib, dan menyelesaikan masalah khusus antara kedua negara melalui tim kerja bersama.

Wang Yi menyatakan, tahun baru seharusnya memiliki suasana yang baru, kedua negara dan orang-orang di dunia berharap dapat melihat hubungan Tiongkok-AS pulih kembali, pikiran zero-sum hanya akan mengakibatkan kedua negara besar saling merugikan dan bertabrakan. Siapa yang salah dan yang betul, dapat terlihat dengan jelas. Ke arah mana situasi akan berkembang, tergantung pada tindakan yang diambil. Kedua belah pihak harus mengikuti arah yang ditunjukkan oleh kedua kepala negara, mencari jalan yang benar bagi kedua negara besar agar saling hidup rukun, dan melakukan upaya yang semestinya demi kesejahteraan kedua bangsa serta perdamaian dan stabilitas dunia.

Blinken menyatakan, AS bersedia menjajaki prinsip panduan hubungan bilateral antara kedua negara, mengelola hubungan AS-Tiongkok dengan sikap yang bertanggung jawab, dan bekerja sama di bidang yang menjadi kepentingan bersama. AS akan terus menjalankan politik Satu Tiongkok, dan tidak mendukung kaum separatis Taiwan.

Blinken menyatakan, AS sangat menghargai presidensi Tiongkok dalam COP15 Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB dan perannya dalam mendorong tercapainya kerangka perlindungan keanekaragaman hayati yang berambisi, berharap AS dan Tiongkok dapat bersama-sama mendorong penerapannya. Wang Yi menyatakan, Tiongkok akan terus mengikuti gagasan peradaban ekologis Presiden Xi Jinping, berupaya membangun komunitas kehidupan antara manusia dan alam, serta bersedia berupaya bersama dengan berbagai pihak melindungi Bumi yang merupakan kampung halaman bersama bagi sesama manusia.

Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai masalah Ukraina. Wang Yi menekankan, Tiongkok akan terus berdiri di sisi perdamaian, berdiri di sisi Piagam PBB, dan berdiri di sisi komunitas internasional untuk mendorong perdamaian dan perundingan. Tiongkok akan terus memainkan peranan konstruktifnya dengan caranya sendiri untuk menyelesaikan krisis.