Xi Jinping Adakan Pertemuan Virtual Dengan Putin

2022-12-31 13:47:40  

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat kemarin (30//12).

Pada kesempatan itu, Xi Jinping menekankan, kedua pihak hendaknya terus memanfaatkan baik mekanisme kerja dan jalur komunikasi yang ada, mendorong dicapainya kemajuan positif kerja sama pragmatis di bidang ekonomi dan perdagangan, energi, moneter, pertanian, mendorong pembangunan instalasi konektivitas termasuk pos perbatasan, memperluas kerja sama energi tradisional dan energi baru. Kedua pihak hendaknya mengembangkan keunggulan tradisional untuk mendorong terus diperdalamnya komunikasi antar masyarakat, menyelenggarakan baik tahun komunikasi olahraga Tiongkok dan Rusia, menciptakan merek baru kerja sama sosial budaya. Belakangan ini, berdasarkan perubahan situasi wabah Covid-19, Tiongkok mengoptimalkan tindakan penanggulangan wabah, secara ilmiah menyelaraskan penanggulangan wabah dan perkembangan ekonomi sosial, sedang menitiberatkan pada perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit parah para pasien. Tiongkok bersedia secara bertertib memulihkan kunjungan timbal balik dengan berbagai negara termasuk Rusia.

Xi Jinping menekankan, kini, dunia sekali lagi berada pada persimpangan sejarah, mengambil kembali pemikiran Perang Dingin untuk menghasut perpecah-belahan dan perlawanan serta konfrontasi kelompok, atau bertolak dari kesejahteraan bersama manusia, mempraktekkan prinsip sama derajat, saling menghormati, bekerja sama dan menang bersama, alternatif tersebut menguji kecerdasan para politikus negara besar, pun menguji kerasionalan manusia. Fakta telah berulang kali membuktikan, blokade dan penindasan tidak didukung umum, sanksi dan intervensi pasti gagal.

Tiongkok bersedia bersama dengan kekuatan progresif termasuk Rusiayang menentang hegemonisme dan politik kekuasaan   menentang unilateralisme, proteksionisme, tindakan bullying, dengan tegas membela kedaulatan, keamanan, kepentingan pembangunan dan keadilan internasional. Kedua pihak hendaknya berkoordinasi erat padaurusan internasional, memelihara kewewenangan PBB dan status hukum internasional, memelihara multilateralisme yang sejati, memperlihatkan tanggung jawab sebagai negara besar dan memainkan peranan percontohan di bidang pemeliharaan ketahanan pangan dan  energi dunia.

Kedua kepala negara bertukar pendapat mengenai krisis Ukraina. Xi Jinping menekankan, Tiongkok memperhatikan dan mengapresiasi sikap Rusia yang belum pernah menolak penyelesaian bentrokan melalui cara perundingan diplomatik. Jalan perundingan damai tidak mungkin lancar, namun asalkan tidak dilepaskan upayanya, prosepek damai selalu akan ada. Tiongkok akan terus berpegang pada pendirian yang objektif dan adil, mendorong komunitas internasional berupaya sama, dan memainkan peranan konstruktif  demi menyelesaikan krisis Ukraina secara damai.